Korupsi…………... , bagi penulis, secara letterlich kata itu tidak memberikan makna yang dalam, mungkin karena penulis tidak memiliki latar belakang pengalaman pribadi yang berarti terkait dengan istilah tersebut. Kata itu baru memiliki arti ketika penulis mengasosiasikannya dengan beribu-ribu trilyun uang negara, yang notabene adalah hak rakyat, masuk ke rekening pribadi orang-orang yang tak bermoral, dan asosiasi yang demikian membuat penulis geram dan marah terhadap para pelaku korupsi. Apakah karena istilah korupsi diadopsi dari bahasa asing sehingga tidak langsung mengena di hati pendengarnya. Selain melalui asosiasi, makna korupsi menjadi lebih jelas ketika kita mencari tahu arti kata dari bahasa asalnya, yaitu corruptio (Latin) yang memiliki arti kerusakan, kebusukan, atau kebobrokan. Hmm, perilaku korupsi memang perilaku yang merusak, busuk dan bobrok, yang dampaknya luar biasa, yaitu kerusakan pada banyak sendi kehidupan bangsa yang harus ditanggung oleh generasi sekarang, generasi berikutnya dan berikutnya dan berikutnya lagi.
Terfikirkan oleh penulis sebuah pertanyaan konyol, apakah mungkin karena istilah yang dipakai untuk menggambarkan perilaku-perilaku yang merusak, bobrok dan busuk itu tidak memberi kesan yang kuat bagi orang Indonesia sehingga banyak sekali bangsa Indonesia, yang tidak bermoral tentunya, tidak segan-segan, tidak malu- malu dan bahkan bangga melakukan perbuatan itu. Sebagai contoh, seorang pejabat meminta rekanan memberikan sumbangan berjuta-juta rupiah untuk memeriahkan kegiatan ulang tahun kantornya dan dengan bangga berfoto bersama didepan hadiah yang diberikan rekanan tersebut. Kalau kita katakan: “Wahai pejabat, anda sudah melakukan korupsi”, dengan ringan dia akan berkelit dan mengatakan: “Korupsi bagaimana? Pemberian itu bukan untuk saya pribadi koq tapi untuk seluruh pegawai Tanpa hadiah itu acara HUT kita tidak akan meriah kan?,” padahal, pastinya uang yang disumbangkan diambil dari anggaran biaya proyek yang dimenangkan rekanan tersebut sehingga kemungkinan besar akan mempengaruhi spek dari barang atau jasa yang dihasilkannya dan akibatnya, cepat atau lambat, barang/jasa tersebut akan mengecewakan.