
Kamis, 24 September 2020, Tim Peneliti dari Puslatbang PKASN LAN mengadakan diskusi dalam rangka pelaksanaan Kajian Pengembangan Kamus Kompetensi Teknis Bidang Pelatihan ASN. Narasumber yang diundang adalah Kepala Pusat Teknologi Pengembangan Kompetensi (Pustekbangkom) LAN, Dr. Muhammad Firdaus, MBA. Kegiatan yang dilakukan secara daring tersebut diikuti oleh 13 orang peserta dari Tim Peneliti dan dihadiri oleh Kepala Puslatbang PKASN LAN.
Tujuan diskusi adalah memverifikasi Draf Kamus Kompetensi Teknis Bidang Pelatihan ASN yang sudah disusun. Selain itu, diskusi juga bertujuan untuk mendalami berbagai hal terkait penggunaan teknologi dalam pelatihan ASN, misalnya membahas mengenai konsep, arah kebijakan, dan proses bisnis dalam Pengelolaan e-Learning, Pengelolaan Data Pelatihan ASN, dan Pengelolaan Teknologi Digital Pelatihan ASN.
Diskusi dimulai dengan penyampaian sambutan oleh Kepala Puslatbang PKASN Dr. Hari Nugraha.,SE.,MPM sekaligus membuka secara resmi kegiatan tersebut. Kemudian, Koordinator Kajian menyampaikan gambaran tentang desain kajian dan progres pelaksanaan kajian. Selanjutnya, narasumber menyampaikan beberapa masukan terhadap kajian dan draf kamus kompetensi teknis yang sudah disusun. Lalu kegiatan dilanjutkan dengan sesi diskusi berupa tanya jawab antara peserta dengan narasumber. Kegiatan yang dimulai pada pukul 09.00 WIB tersebut berlangsung selama 2 jam hingga ditutup pada pukul 11.00 WIB.
Dalam sambutan Kepala Puslatbang PKASN menyampaikan apresiasi dan ucapan terimakasih kepada Kepala Pustekbangkom atas kolaborasi dan kesediaannya untuk menjadi narasumber dalam diskusi tersebut. Selanjutnya, Kepala Pustekbangkom diawal penyampaiannya mengatakan “saya ingin mengapresiasi kajian ini, karena kajian ini merupakan kajian yang sangat bagus, sangat relevan, mendesak dan diperlukan, karena LAN ini memiliki fungsi di dalam pembinaan pengembangan kompetensi, sehingga tentu kita memang memiliki kewajiban untuk menyusun kamus kompetensi teknis di bidang pelatihan ini. Kajian ini sudah merupakan kajian lanjutan tahun sebelumnya, sehingga hasilnya menjadi lebih komprehensif”.
Selanjutnya, dalam proses diskusi narasumber menyampaikan bahwa kamus kompetensi teknis yang disusun harus mampu mengantisipasi tren ke depan terkait pelatihan ASN, sehingga tidak sering diubah. Beberapa tren yang sedang berkembang dan akan berkembang ke depan diantaranya, terkait Flexible Learning, Distance Learning, Corporate University (Corpu), dsb. Hal selanjutnya yang harus diperhatikan dalam merumuskan kompetensi teknis ini adalah kompetensi bagaimana menata pelatihan sedemikian rupa agar rasa kebersamaan dengan peserta itu tetap ada meskipun pelaksanaan pelatihan dilakukan secara online/daring, agar supaya pelatihan online tidak hanya “kering” dan monoton. Persoalan ini menjadi urgen di zaman sekarang dimana sedang banyaknya pelaksanaan pelatihan ASN yang dilakukan secara daring dengan memanfaatakan teknologi informasi. Lalu, kompetensi yang dirumuskan diharapkan juga mengarah kepada adanya kemampuan untuk memprediksi kondisi-kondisi tertentu ke depan, agar pelatihan tetap berlangsung dan terjamin kualitasnya di zaman yang penuh dengan ketidakpastian atau yang dikenal dengan VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity). Kemampuan ini mungkin bisa diletakkan di level tertinggi dalam sebuah kompetensi, yaitu level 5. Kebutuhan dan kemampuan agility juga perlu untuk diperhatikan, yaitu kemampuan untuk beradaptasi secara cepat dalam menghadapi tantangan ke depan. (Masrully)