Berita
Pembukaan Pelatihan RLA Angkatan VIII
Minggu, 30 Juli 2017 | 06:50:29 WIB - Jumlah Dilihat: 469
 
 

Pelatihan Reform Leader Academy (RLA) tahun 2017 di PKP2A I LAN secara resmi dibuka oleh Kepala LAN RI, Dr. Adi Suryanto, M.Si., yang bertempat di Gedung Serba Guna PKP2A I LAN. Pembukaan tersebut dihadiri oleh tamu undangan dari instansi pengirim dari beberapa kementerian, Pemerintah Provinsi Lampung, LIPI, LAN, dan kepolisian RI.

Pada ceramah pembukaan tersebut, Kepala LAN RI menyampaikan Gagasan pelatihan RLA pertama kali tercetus pada tahun 2010 oleh tim independen Reformasi Birokrasi, dalam rangka percepatan Reformasi Birokrasi di Indonesia. Percepatan tersebut dirasa perlu dilakukan, mengingat bahwa Reformasi Birokrasi dianggap layaknya sebuah “carousel”. Jika kita menaiki wahana tersebut, kita akan diajak berputar-putar, kemudian berhenti di titik saat kita naik. Artinya, walaupun telah melakukan perubahan, namun kita tetap sama seperti sebelum dilakukannya perubahan.

Pelatihan RLA merupakan program prioritas nasional yang bertujuan untuk menyiapkan kader-kader terbaik (reformer) RB di Indonesia. Sejalan dengan hal tersebut, maka Pelatihan RLA harus mempunyai bentuk baru. Berdasarkan hasil rapat yang telah dilakukan oleh tim ahli dari berbagai instansi dan kementerian, pelatihan ini merupakan pelatihan yang mengusung tema-tema sesuai isu nasional. Untuk PKP2A I LAN sendiri, tema yang diusung adalah “daya saing”.

Kompetensi yang dibentuk dalam Pelatihan RLA adalah menjadi ASN yang mampu membuat dan memimpin perubahan, sehingga dapat disebuh reformer. Adapun sebelumnya fasilitator pada pelatihan RLA merupakan fasilitator senior dan hanya difasilitasi oleh 4 orang. Namun pada realitanya, dari pelatihan tersebut belum mengalami perubahan. Maka dari itu, untuk mengatasi kekurangan tersebut, Pelatihan RLA di ­redesign agar perubahan yang dimaksud dan tujuan yang telah ditetapkan itu dapat tercapai.

Pelatihan RLA harus dapat mensinkronasi rencana aksi reformasi birokrasi instansi dengan rencana aksi reformasi birokrasi nasional. Berbeda dengan kegiatan pelatihan kepemimpinan yang sifatnya individual, maka proses belajar mengajar pada pelatihan ini bersifat kolektif, yaitu mensinkronasikan dengan isu-isu nasional yang ada. Harapannya, pelatihan ini juga dapat mengobati penyakit birokrasi, salah satunya ego-sektoral.

Pada Pelatihan RLA peserta belajar kolaborasi yang baik dengan perspektif whole of government untuk perubahan Reformasi Birokrasi. Dengan keberhasilan RB instansi, maka dapat mencapai keberhasilan RB nasional sesuai dengan isu-isu nasional.

Sebagai penutup, Kepala LAN RI menyampaikan bahwa gagasan perubahan bukan keputusan individual, tetapi merupakan keputusan instansi. Maka dibutuhkan kerjasama yang baik antar peserta maupun pihak instansi. (Sitoresmi Wigiyati)

 
LOGIN PEGAWAI