Jatinangor – Jenderal (Purn.) TNI Dr. Moeldoko memberikan ceramah dalam penyelenggaraan Diklatpim Tingkat II Angkatan XLIII Kelas F Tahun 2017 di PKP2A I LAN Jatinangor. Ceramah yang bertempat di Auditorium Grha Wisesa Lantai 4 ini dihadiri oleh 60 peserta Diklatpim Tingkat II, panitia penyelenggara, fasilitator (Widyaiswara) diklat, dan civitas PKP2A I LAN. Ceramah Moeldoko ini merupakan salah satu agenda pembelajaran dalam penyelenggaraan Diklatpim Tingkat II Kelas F, dengan agenda pembelajaran Ceramah Integritas dan Wawasan Kebangsaan. Adapun ceramah yang disampaikan mengenai Kebhinekaan, Pembangunan dan Kepemimpinan.
Dalam ceramahnya, Moeldoko mengungkapkan bahwa pembangunan dalam bentuk apapun di Indonesia harus memperhatikan aspek Ipoleksosbudhankam (Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial-Budaya, Pertahanan dan Keamanan). “Pembangunan di Indonesia juga harus diarahkan kepada pembangunan manusia seutuhnya,” lanjutnya.
Saat ini, Indeks Pembangunan Manusia negara Indonesia berada pada posisi 133 dari 183 negara. Peringkat ini termasuk ke dalam kategori rendah. Untuk itu, tugas peserta Diklatpimlah untuk melaksanakan pembangunan manusia, yang akan berdampak pada pembangunan negara Indonesia.
Moeldoko menyebutkan empat syarat kepemimpinan. Pertama, capability, bahwa seorang pemimpin harus mempunyai kapabilitas yang tinggi dalam pelaksanaan tugas dan pekerjaannya. Kedua, integrity, bahwa seorang pemimpin harus mempunyai integritas yang tinggi. Ketiga, loyality, artinya memiliki loyalitas yang tinggi. Keempat, acceptability, bahwa seorang pemimpin harus mampu diterima dengan baik oleh orang-orang yang dipimpinnya, secara sederhana pemimpin harus memiliki daya penerimaan yang tinggi.
Di samping itu, Moeldoko menjelaskan Fear Zone Model seperti nampak pada gambar berikut.
Berdasarkan gambar di atas, ada tiga fear zone yang dihadapi oleh seseorang. Di mana masing-masing fear zone terdiri dari tiga faktor, yaitu faktor fisik, faktor intelektual, dan faktor emosional.
- Fear Zone I
- Faktor Fisik : Takut terhadap kondisi yang tidak nyaman
- Faktor Intelektual : Takut dianggap berbeda
- Faktor Emosional : Takut terhadap reaksi yang tidak diinginkan
Jika berhasil menaklukkan zona ini, maka kita adalah PRIBADI yang pemberani.
- Fear Zone II
- Faktor Fisik : Takut melangkah untuk berubah
- Faktor Emosional : Takut terlibat dalam gesekan/ konfrontasi dengan orang lain
- Faktor Intelektual : Takut untuk “dihakimi “
Jika berhasil menaklukkan zona ini, maka kita telah bisa membentuk TIM yang pemberani.
- Fear Zone III
- Faktor Fisik : Takut menghadapi masa depan yang tidak pasti
- Faktor Emosional : Takut yang muncul saat organisasi menghadapi masa-masa sulit
- Faktor Intelektual : Takut terhadap kegagalan di dalam organisasi
Jika berhasil menaklukkan zona ini, maka kita telah mampu membangun ORGANISASI yang pemberani
Dalam ceramah kali ini, Moeldoko juga menjelaskan perbedaan antara negara maju dan negara berkembang. Beliau menjelaskan, “Negara maju adalah negara yang memiliki need of achievement yang tinggi, yang ditandai dengan kepemilikan standar keunggulan yang tinggi, menyukai tantangan, mengambil tanggungjawab pribadi, bersikap disiplin, dan berani mengambil risiko.”
Beliau melanjutkan, “sedangkan negara berkembang merupakan negara yang memiliki need of affiliation yang tinggi, dicirikan dengan orang-orang yang lebih mengutamakan kedekatan hubungan, jalinan kekerabatan, konformitas, dan sensitif terhadap reaksi orang lain." Sangat Menginspirasi!. (Ressy Novita)