
“Semenjak Era Otorita Batam, kami biasa menggunakan mindset menghabiskan APBN. Saat ini kami harus mengubah mindset kami menjadi efektivitas anggaran untuk menghasilkan profit bagi negara,” ujar Deputi Bidang Administrasi dan Umum, Sigit Priadi Pramudito.
Demikian kutipan dari tanggapan pihak Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam (yang disingkat menjadi BP Batam) atas ekspose hasil verifikasi dokumen Analisis Beban Kerja yang dilakukan oleh Tim PKP2A I LAN. Dalam ekspose tersebut dipaparkan bahwa kelebihan pegawai pada beberapa jabatan di BP Batam dimungkinkan karena belum terstrukturnya informasi jabatan yang menjadi guidance pegawai dalam melaksanakan tugas jabatannya. Selain itu, kelemahan ini dikarenakan belum optimalnya penggunaan teknologi sebagai alat bantu pendukung kinerja, termasuk di dalamnya adalah belum terstandarnya kompetensi dari para pegawai di BP Batam. Akumulasi dari beberapa faktor di atas membuat kinerja pegawai, yang selanjutnya berujung sebagai kinerja organisasi, tidak optimal. Sehingga akhirnya kebanyakan orang mempersepsikan bahwa organisasi BP Batam “gemuk”.
Butir-butir kesimpulan dan rekomendasi tersebut mendapatkan afirmasi dari para pejabat BP Batam yang memenuhi Ruang Rapat Anggota 1 atau Deputi Bidang Administrasi dan Umum. Mereka mengakui bahwa gejala ini terlihat dengan jelas pada tugas-tugas yang bersifat administratif dan jabatan-jabatan yang pemangkunya lebih dari satu.
“Di penghujung Tahun 2016 ini, Tim Biro SDM akan menyelesaikan draf kamus jabatan untuk lingkungan BP Batam,” sambung Asep Lili Holiluloh sebagai Kepala Biro SDM BP Batam.
Kamus jabatan yang disusun berisi nomenklatur jabatan yang ada di BP Batam berikut job description dan job requirement, sehingga pada prinsipnya merupakan hasil dari analisis jabatan di lingkungan BP Batam. Tekad kuat untuk menyelesaikan dokumen ini merupakan salah satu wujud responsivitas BP Batam atas hasil verifikasi dokumen ABK yang telah selesai dilaksanakan.
Proses verifikasi lapangan dan analisis dokumen yang dilaksanakan hanya dalam 3 bulan, diakui merupakan kerja berat, bahkan agak dipaksakan, dari segi beban pekerjaan. Tapi tugas tersebut dapat diselesaikan dengan efektif oleh Tim PKP2A I LAN yang terdiri dari Zulpikar, Agus Wahyuadianto, Afif Muttaqin, dan Susy Ella.
“Kami termotivasi oleh niat kuat dari BP Batam untuk melakukan perubahan dalam tubuh organisasinya. Sehingga hasil verifikasi ini, Insya Allah, akan benar-benar dimanfaatkan secara praktis, tidak hanya sebagai pemenuhan syarat normatif belaka,” tambah Agus Wahyuadianto sebagai koordinator tim lapangan.
“Ke depan kerja sama ini harus diperkuat dengan Memorandum of Understanding (MoU) antara Ketua BP Batam dengan Kepala LAN. Keuntungannya adalah agar fasilitasi bisa lebih dioptimalkan dalam kerangka kompetensi organisasi LAN secara utuh untuk melengkapi kerja sama yang sifatnya masih parsial selama ini,” imbuh Zulpikar selaku Kepala Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara PKP2A I LAN.
Pernyataan ini disambut baik oleh Deputi Bidang Administrasi dan Umum dan jajarannya untuk ditindaklanjuti di tahun 2017. Terakhir acara ekspose yang dilakukan di Kompleks Perkantoran BP Batam di Batam Center pada Jumat16 Desember 2016, ditutup dengan pembahasan rancangan tindak lanjut dan penyerahan dokumen hasil verifikasi dari Zulpikar kepada Sigit Priadi Pramudito. (AvJ