Berita
Diseminasi Analisis Kebijakan Pusjar SKTAN: Reformasi SDM sebagai Kunci Transformasi Birokrasi, Kamis 4 Desember 2025
Kamis, 11 Desember 2025 | 07:21:05 WIB - Jumlah Dilihat: 23
 
 

Sumedang - Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI menegaskan kembali bahwa reformasi sumber daya manusia aparatur merupakan inti dari keberhasilan transformasi birokrasi. Hal tersebut disampaikan Kepala LAN RI, Dr. Muhammad Taufiq, DEA saat membuka Seminar Nasional Mewujudkan Birokrasi Berdampak: Percepatan Implementasi Manajemen Talenta dan Pengembangan Kompetensi ASN Terintegrasi yang digelar Pusat Pembelajaran dan Strategi Kebijakan Talenta Aparatur Sipil Negara Nasional (Pusjar SKTAN) di Jatinangor, Sumedang, secara blended, Kamis (4/12).
Dalam sambutannya, Muhammad Taufiq menyampaikan bahwa berbagai negara seperti Singapura, Inggris, dan Korea Selatan berhasil melakukan lompatan birokrasi melalui penguatan manajemen SDM. Ketiganya menitikberatkan perubahan pada pola pikir, kemampuan, dan perilaku aparatur, serta menerapkan sistem manajemen talenta yang terstruktur.
“Singapura, Inggris, dan Korea Selatan melakukan reformasi SDM dengan mengubah pemikiran, kemampuan, dan perilaku pegawai pemerintah. Ini menjadi fondasi utama,” ujar Taufiq.
Indonesia, lanjutnya, tengah berada dalam fase reformasi yang lebih maju dengan memperhitungkan dinamika teknologi, perubahan demografi, hingga pergeseran model kerja. Untuk itu, ASN dituntut mampu belajar berkelanjutan, adaptif, dan siap bekerja di tengah perubahan yang cepat.
Kepala Pusjar SKTAN, Drs. Riyadi, M.Si dalam laporannya menyampaikan bahwa seminar ini merupakan langkah Pusjar SKTAN dalam mendiseminasikan hasil analisis kebijakan terkait manajemen talenta dan reformasi yang berdampak. Menurutnya, mandat yang diemban LAN saat ini adalah memperkuat pembinaan dan implementasi manajemen talenta ASN untuk menjawab prioritas pembangunan nasional.

Deputi Bidang Peningkatan Kualitas Kebijakan Administrasi Negara LAN, Dr. Agus Sudrajat, S.Sos., MA menegaskan pentingnya percepatan transformasi SDM aparatur untuk menjawab tantangan nasional maupun global. Menurutnya, birokrasi Indonesia masih menghadapi sejumlah persoalan besar, mulai dari disparitas kompetensi, ketimpangan digitalisasi, hingga kesenjangan kualitas antarwilayah.
“Untuk menuju Indonesia Emas 2045, fondasi utama yang harus diperkuat ialah manajemen talenta yang terintegrasi dengan sistem pengadaan dan pembinaan karier. Dengan itu kita dapat menghasilkan ASN yang kompeten, berintegritas, adaptif, dan mampu bekerja lintas batas,” jelas Agus.
Ia juga menekankan perlunya percepatan implementasi Corporate University (Corpu) dan Talent Pool nasional. Integrasi platform digital seperti SIASN, Talent Management, dan eLearning diharapkan mampu membuka akses pembelajaran seluas-luasnya, mengisi kesenjangan kompetensi, serta memastikan mobilitas talenta secara objektif.
Dalam rangkaian seminar ini, dua policy paper dipresentasikan untuk memperkuat arah kebijakan transformasi SDM ASN. Policy Paper “Strategi Percepatan Implementasi Manajemen Talenta ASN” dipresentasikan oleh Shafiera Amalia, S.IP., M.PA
Analisis kebijakan ini mengidentifikasi tantangan implementasi manajemen talenta, seperti belum terbentuknya talent pool, kurangnya standar data, serta belum adanya mekanisme mobilitas talenta antarinstansi. Shafiera merekomendasikan penguatan infrastruktur sistem informasi manajemen talenta yang mampu menghasilkan data terukur, akurat, dan dapat dipertanggungjawabkan sebagai dasar penempatan talenta pada jabatan strategis.
Sedangkan Policy Paper berjudul “Transformasi Pelatihan Kepemimpinan ASN melalui Model Pengembangan Berbasis Kompetensi” dipresentasikan oleh Henri Sinurat, S.IP
Analisis kebijakan ini menekankan perlunya integrasi pre-assessment berbasis kompetensi dalam pelatihan kepemimpinan. Pendekatan tersebut memungkinkan penyusunan program pengembangan yang sesuai dengan profil kompetensi tiap peserta, sehingga hasil pelatihan lebih tepat sasaran dan berdampak.
Seminar ini juga dihadiri sejumlah narasumber, yakni Direktur Transformasi Birokrasi dan Pemerintahan Bappenas Dr. Ir. Rachmat Mardiana, M.A., Analis Kebijakan Ahli Madya BKN Dr. Muhlis Irfan, S.IP., M.Si., serta praktisi komunikasi Hj. Neneng Athiatul F., S.Ag., M.I.Kom., CT.MT., MIB., CPS.
Melalui seminar nasional ini, LAN berharap agenda reformasi birokrasi dan transformasi kompetensi aparatur semakin terarah, terkoordinasi, dan mampu mendorong percepatan pembangunan menuju Indonesia Emas 2045.