Berita
Penyusunan Policy Paper Peran Koperasi Merah Putih untuk Meningkatkan Daya Saing dan Kesejahteraan Masyarakat
Rabu, 8 Oktober 2025 | 01:50:57 WIB - Jumlah Dilihat: 50
 
 

Sinergi Tiga Pilar Digalakkan untuk Wujudkan Koperasi Merah Putih di Indonesia

 

Sumedang – Lembaga Administrasi Negara (LAN) mempertemukan pemerintah, akademisi, dan pelaku koperasi dalam sebuah Focus Group Discussion (FGD) untuk menyamakan langkah mewujudkan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP). Pertemuan ini menindaklanjuti Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2025, yang menargetkan pembentukan koperasi ini di setiap desa dan kelurahan.

 

Dr. Agus Sudrajat, S.Sos., M.A., Deputi Bidang Peningkatan Kualitas Kebijakan Administrasi Negara LAN, dalam pembukaannya menekankan bahwa kolaborasi adalah kunci keberhasilan.

“Koperasi Merah Putih adalah proyek besar bangsa yang tidak bisa dijalankan oleh satu pihak saja. Sinergi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat desa mutlak diperlukan untuk memastikan koperasi ini hidup dan memberdayakan, bukan sekadar wacana,” tegas Dr. Agus di hadapan para peserta, Selasa (7/10). Diskusi berlangsung di Gedung Grha Giri Wisesa, Pusat Pembelajaran dan Strategi Kebijakan Talenta ASN Nasional (Pusjar SKTAN).

FGD ini menghadirkan narasumber kunci, termasuk Staf Ahli Kementerian Koperasi dan UKM, Dr. Koko Haryono, dan Rektor Universitas Koperasi Indonesia (Ikopin), Prof. Dr. Ir. Agus Pakpahan, MS, serta dihadiri oleh pengurus koperasi dari wilayah Bandung dan Sumedang.

Dalam diskusi, Dr. Koko Haryono mengonfirmasi bahwa Koperasi Merah Putih telah ditetapkan sebagai Proyek Strategi Nasional dalam Rancangan Kerja Pemerintah 2026.

“Program ini tersebar di 81.856 desa/kelurahan. Tujuannya jelas: menciptakan pemerataan pembangunan, khususnya di sektor perkoperasian, pangan, dan ekonomi masyarakat desa,” papar Koko.

Koko menambahkan, kontribusi KDMP sangat diharapkan untuk mencapai sasaran prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029.

Sementara dari perspektif akademisi, Prof. Agus Pakpahan menekankan pentingnya fondasi yang kuat. “Membangun koperasi berarti membangun manusianya. Kita membutuhkan SDM yang mumpuni dan struktur kelembagaan yang solid. Untuk itu, pengembangan pendidikan koperasi dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi harus menjadi perhatian serius, sama seperti rumpun ilmu lainnya,” jelasnya.

Meski telah dicanangkan oleh Presiden, para pihak mengakui bahwa implementasi KDMP di lapangan masih menghadapi tantangan, terutama dalam hal pemahaman konsep dan keselarasan antar-pemangku kepentingan. FGD ini dirancang sebagai langkah awal untuk menjawab tantangan tersebut dengan menyusun rekomendasi konkret.

Rekomendasi yang diharapkan meliputi konsep kelembagaan yang efektif, strategi komunikasi kepada masyarakat, peta jalan (roadmap) implementasi bertahap, serta penentuan lokasi proyek percontohan (pilot project) yang akan menjadi model pembelajaran nasional.

Dengan kolaborasi ini, Koperasi Merah Putih diharapkan dapat menjadi motor penggerak ekonomi desa yang nyata, mendukung terwujudnya Indonesia Emas 2045 dari desa.