
Sumedang – Inovasi yang dihasilkan peserta Pelatihan Kepemimpinan Pengawas diharapkan menjadi pengungkit lahirnya inovasi-inovasi baru. Demikian disampaikan Kepala Pusat Pembelajaran dan Strategi Kebijakan Talenta ASN Nasional (Pusjar SKTAN) yang diwakili oleh Analis Kebijakan Ahli Utama Pusjar SKTAN, Dr. Joni Dawud, DEA dalam penutupan Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2025 di Gedung Serba Guna Pusjar SKTAN,Rabu (18/9).
Dalam sambutannya, Joni Dawud menegaskan bahwa selesainya PKP bukanlah akhir, melainkan awal bagi para peserta untuk menerapkan ilmu yang diperoleh di dunia kerja.
“Saat pelatihan kita dibekali materi, konsep, studi, pengalaman, hingga komparasi. Kini saatnya Bapak Ibu mengaplikasikan pengetahuan yang dimiliki. Tantangan akan lebih berat, masyarakat semakin dinamis. Salah bertindak atau salah menyampaikan pesan bisa berdampak besar bagi institusi,” ucapnya.
Joni Dawud juga mengingatkan pentingnya meninggalkan pola lama dalam pembangunan. Menurutnya, inovasi peserta PKP bukan hanya menyelesaikan program untuk mencapai kelulusan, tetapi untuk menyelesaikan permasalahan-permasalah yang berpihak pada kepentingan publik.
“Media pembelajaran terbuka dapat dimanfaatkan untuk pengembangan kompetensi. Inovasi yang lahir dalam PKP harus memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” tambahnya.
Sementara itu, Koordinator Kelatbangan Pusjar SKTAN, Toni Syarif, S.Pd., M.M., melaporkan bahwa 48 peserta dinyatakan lulus dari PKP Angkatan II Tahun 2025. Para peserta berasal dari dari Kementerian Perindustrian, Universitas Islam Negri Raden Intan Lampung, Pemerintah Kota Bandung, Pemerintah Kabupaten Belitung, Pemerintah Kabupaten Kuningan, , Pemerintah Kabupaten Cirebon, Pemerintah Kabupaten Subang, Pemerintah Kabupaten Banjar, Pemerintah Kabupaten Nias.
Ketua Angkatan PKP II Tahun 2025, Dr. Udin Khaerudin, M.Pd., dari Pemerintah Kabupaten Kuningan, menyampaikan rasa syukur sekaligus apresiasi kepada panitia penyelenggara. “Pelatihan ini membentuk karakter, memperkuat nilai kepemimpinan dan pelayanan publik, serta mempererat hubungan emosional. PKP bukanlah akhir, melainkan awal dari tanggung jawab yang lebih besar,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, juga diumumkan lima besar peserta terbaik PKP Angkatan II 2025. Juara pertama diraih oleh H. Iman Mutaqien Nopiana, SE, M.AP., dari Pemerintah Kabupaten Subang dengan judul aksi perubahan Sistem Pengawasan Jam Malam (SIPAM). Disusul Farida Rahmawati, S.Ag., M.Kom.I. dari UIN Raden Intan Lampung dengan judul aksi perubahan SIPINTAR (Sistem Informasi Pelayanan Terintegrasi Pascasarjana).
Peringkat ketiga adalah Ir. Bhirowo Wihardanto, S.T., M.T. (Kementerian Perindustrian) dengan judul aksi perubahan “Sistem Monitoring Terpadu Pada Proses Layanan Penerbitan Rekomendasi Teknis Impor/Ekspor Secara Real”.
Peringkat keempat, Yuniarti Putri Rahayu, S.Sos. berasal dari Pemerintah Kota Bandung) dengan judul aksi perubahan “KASIH ENERGI” (KolAborasi Sadar dan peduli LIngkungan Hijau dEngan siNERGI komunitas) upaya wujudkan lingkungan yang hijau dimulai dari hulu (rumah tangga). Sedangkan peringkat kelima Adalah Muhammad Nurin Faizin, S.Kesos, berasal dari Pemerintah Kota Bandung. Dengan judul aksi perubahan Gerakan Kekasih (Gerakan Kepedulian dan Kasih ASN serta Masyarakat kepada Balita dengan Risiko Stunting)
Dengan selesainya PKP Angkatan II Tahun 2025, Pusjar SKTAN berharap seluruh peserta mampu menjadi motor perubahan di instansinya masing-masing.