Berita
Pusjar SK Tasnas LAN Terima Kunjungan Tim ESQ, Bahas Pemetaan Potensi melalui Konsep Talent DNA
Senin, 19 Mei 2025 | 03:39:24 WIB - Jumlah Dilihat: 5
 
 

Sumedang – Pusat Pembelajaran dan Strategi Kebijakan Talenta ASN Nasional Lembaga Administrasi Negara (Pusjar SK Tasnas LAN) menerima kunjungan dari Tim ESQ pada Senin (19/5), bertempat di Cafetaria Gedung Grha Wisesa. Pertemuan ini digelar dalam rangka memperkenalkan konsep Talent Drive Network Action (DNA) serta menjajaki kemungkinan penerapannya dalam memetakan potensi dan perilaku individu ASN secara lebih efektif.

Kepala Pusjar SK Tasnas LAN, Drs. Riyadi, M.Si., menyambut baik inisiatif tersebut. Dalam sambutannya, Riyadi menekankan pentingnya pendekatan pengukuran berbasis perilaku dalam pelatihan jangka pendek.

“Dalam pelatihan yang waktunya terbatas, yang paling relevan adalah mengukur perubahan perilaku, bukan karakter yang sifatnya bawaan dan butuh waktu lebih panjang untuk dikembangkan,” ujarnya.

Riyadi juga mengapresiasi konsep energy leadership yang ditawarkan ESQ sebagai salah satu pendekatan dalam pengembangan kepemimpinan. Menurutnya, konsep ini dapat menjadi pengganti energi bagi seorang leader agar tetap berdaya dalam menghadapi tantangan organisasi yang dinamis.

Vice President ESQ, Dwitya Agustina, menjelaskan bahwa Talent DNA telah direkomendasikan untuk digunakan pada Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat I, yang dikombinasikan dengan metode coaching dan mentoring.

“Dengan Talent DNA, kita bisa memahami bagaimana seseorang dapat dikembangkan secara optimal, termasuk menemukan area yang subur (fertile land) dan kurang subur (less fertile land) dalam proses diklat,” jelas Dwitya.

Dwitya juga menekankan pentingnya alat ukur dan metode yang tepat dalam intervensi pelatihan. Proses pembelajaran bersifat personal, sehingga mentor perlu memahami kondisi masing-masing peserta.

“Self-assessment bisa bersifat subjektif, dan jika dilakukan secara manual akan memakan waktu. Dengan Talent DNA, pemetaan dilakukan secara real-time dan efisien,” tambahnya.

Dwitya juga menambahkan bahwa metode ini tidak menggunakan sampel biologis seperti darah, melainkan berbasis metafora dari kombinasi kecenderungan seseorang dalam aspek drive, network, dan action. Ada 45 tipe DNA, yang membedakan satu individu dengan yang lain adalah urutan dari tipe-tipe tersebut.

“Dengan Talent DNA, yang dibangun adalah kesadaran diri (self-awareness). Modifikasi perilaku dilakukan secara proporsional, tidak berlebihan, sesuai dengan kebutuhan masing-masing individu,” ujarnya.

Pertemuan ini turut dihadiri oleh perwakilan pegawai Pusjar SK Tasnas LAN dan berlangsung dalam suasana hangat dan kolaboratif. Diharapkan, kolaborasi ini menjadi awal dari pengembangan model pemetaan dan pengukuran potensi ASN.

 
LOGIN PEGAWAI