Sounding Bangkom LAN bagi Peningkatan Kompetensi ASN
Oleh: Sulistianingsih, S.Pd., M.E.
Puslatbang PKASN LAN
Kompetensi merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) (Mustamin, 2023). Dalam pengukuran Indeks Profesionalitas ASN, dimensi kompetensi mempunyai bobot 40%, terbesar di antara dimensi lainnya. Pengembangan kompetensi (bangkom) ASN menjadi kunci dalam meningkatkan Knowledge, Skill, dan Attitude (KSA). Peningkatan KSA mendorong peningkatan kualitas pelayanan publik (Mustamin, 2023).
Training rate merupakan kegiatan wajib dilaksanakan oleh Kementerian/Lembaga/Daerah (K/L/D) setiap tahun untuk menjamin kebutuhan bangkom pegawai sebanyak 20 Jam Pelajaran (JP). Dengan data yang dihimpun sebanyak 44 instansi dari 606 instansi, diperoleh perhitungan training rate nasional tahun 2022 adalah 67,82 atau kategori baik (Laporan Kinerja Pusat Pembinaan Program dan Kebijakan Bangkom ASN (P3K Bangkom), 2022). Dari 3 instrumen training rate yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan monitoring evaluasi; unsur pelaksanaan adalah yang paling banyak dipenuhi oleh 39 instansi atau 91,28%. Dari data tersebut, dapat dinyatakan bahwa sebagian besar instansi telah menitikberatkan upaya bangkom setiap tahun.
Melalui data tersebut, P3K Bangkom perlu melakukan survey utuh kepada seluruh instansi, karena dapat terjadi bahwa realitanya banyak instansi di mana pegawainya belum memenuhi kewajiban bangkomnya. Terlepas dari itu, hal tersebut dapat mempengaruhi nilai indeks profesionalitas ASN yang bersangkutan. Sehingga strategi lain perlu dilakukan oleh agar semua ASN dapat memenuhi kewajiban bangkomnya minimal 20 JP.
Sounding Bangkom LAN bagi Peningkatan Kompetensi ASN bertujuan untuk mendorong setiap K/L/D selalu aware terhadap pelaksanaan bangkom untuk setiap pegawainya. K/L/D akan memperoleh “warning” dari LAN jika masih ada pegawainya yang belum memenuhi kewajiban bangkomnya pada tahun yang bersangkutan. Sounding sendiri bermakna pemberitahuan secara “halus” kepada K/L/D agar benar-benar memperhatikan kewajiban bangkom yang harus dipenuhi pegawainya.
Sounding Bangkom LAN bagi Peningkatan Kompetensi ASN akan berhasil melalui upaya monitoring dan evaluasi yang dilakukan oleh LAN secara berkala. Upaya teknis awal dapat melalui broadcast yang diberikan kepada setiap instansi yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan bangkom pegawai di setiap K/L/D. Selanjutnya dilakukan pemantauan setiap caturwulan.
Kegiatan Sounding Bangkom LAN bagi Peningkatan Kompetensi ASN belum pernah dilakukan secara berkala. Terutama untuk pemantauan pelaksanaan bangkom di setiap instansi belum seluruhnya dilaksanakan, survey pun masih terbatas pada 44 instansi diantara 606 instansi yang ada di Indonesia (Laporan Kinerja P3K Bangkom, 2022). Jika hal ini dapat terlaksana dengan baik, maka setiap pegawai dapat memenuhi kewajiban pemenuhan bangkomnya sebanyak 20 JP.
Kegiatan Sounding Bangkom LAN bagi Peningkatan Kompetensi ASN dapat dikatakan selesai, jika data yang diperoleh dari K/L/D mengenai pemenuhan bangkom ASN sudah tercapai sebanyak 20 JP/tahun pada tahun yang bersangkutan.
Sounding Bangkom LAN bagi Peningkatan Kompetensi ASN mempunyai beberapa dampak, diantaranya: 1) Seluruh pegawai ASN akan memenuhi kewajiban pemenuhan bangkomnya, minimal 20 JP; 2) Dapat memantau seluruh K/L/D yang belum atau sudah memberikan kewajiban kepada para pegawainya untuk mengikuti kegiatan bangkom; 3) Jika seluruh ASN sudah memenuhi kewajiban bangkomnya secara signifikan, maka akan berefek domino terhadap peningkatan kualitas pelayanan publik. Sehingga sudah menjadi keharusan untuk seorang ASN memiliki kemampuan dan pengetahuan mengenai tugas dan kompetensi dalam memberi pelayanan terhadap stakeholder (Puspitawaty, 2020).
Sumber daya yang dapat digunakan untuk melaksanakan sounding bangkom ASN yaitu:
- Keuangan: Diperlukan kuota berupa internet bagi Person in Charge (PIC), yang akan menyebarkan broadcast terkait pelaksanaan Sounding Bangkom LAN bagi Peningkatan Kompetensi ASN. Hal ini dilakukan setiap caturwulan. Besarnya biaya ditentukan berdasarkan jumlah SDM dan kontinuitas pemantauan tersebut.
- Manusia: ASN LAN di seluruh Indonesia, yang berkaitan dengan bidang SDM. Jika beban kerja ASN sudah optimal, bisa dimanfaatkan SDM yang magang di LAN atau mahasiswa Politeknik STIA LAN.
- Sarana prasarana atau lainnya: Handphone, wi-fi, kuota internet, komputer, ruang kerja untuk SDM diluar ASN.
LAN sebagai instansi Pembina Jabatan Fungsional Analis Bangkom mempunyai wewenang untuk mengontrol pelaksanaan bangkom di setiap K/L/D. Kontrol tersebut untuk memastikan bahwa tidak ada seorang pun ASN yang belum memenuhi kewajiban bangkomnya sebanyak 20 JP/tahun. Oleh karena itu, dengan semakin bertambahnya jabatan fungsional Analis Bangkom, maka potensi tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal.
Proyeksi selanjutnya adalah diharapkan LAN setiap tahun memperoleh informasi berapa jumlah ASN yang sudah memenuhi target bangkomnya sebanyak 20 JP/tahun, dan berapa jumlah ASN yang belum memenuhi target tersebut. Untuk selanjutnya dapat dianalisis kelemahan suatu K/L/D dalam mengelola bangkom di instansinya.
Pemangku Kepentingan yang terlibat dalam sounding bangkom ASN ini adalah:
No. |
Pemangku Kepentingan yang Terlibat |
Peran |
Kontribusi |
|
P3K Bangkom |
Penanggung Jawab |
|
|
Analis Bangkom di seluruh Satker LAN |
Pengarah dan Pelaksana |
|
|
K/L/D (Bagian SDM) |
Pelaksana |
|
Referensi:
Mustamin. 2023. Manajemen Talenta dan Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN): Mengoptimalkan Kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN). Sulsel: Jurnal Sipatokkong BPSDM Sulawesi Selatan.
Pusat Pembinaan Program & Kebijakan Pengembangan Kompetensi ASN (P3K Bangkom ASN). 2002. Laporan Kinerja P3K Bangkom. Jakarta: P3K Bangkom ASN.
Puspitawaty, S. 2020. Pengaruh Motivasi dan Kompetensi Terhadap Kinerja Front Office yang Berdampak pada Kualitas Pelayanan Publik. Tangerang Selatan: Jurnal Ekonomi Manajemen Sistem Informasi.