Artikel
ASN "Belajar Merdeka"
Jumat, 10 Maret 2023 | 10:02:35 WIB - Jumlah Dilihat: 425
 
 

Arti Merdeka bagi ASN

Bulan Agustus adalah bulannya kemerdekaan, bulan dimana bangsa Indonesia mendapatkan kemerdekaannya dalam tempo yang sesingkat-singkatnya 77 tahun yang lalu. Selain itu bagi Lembaga Administrasi Negara, Bulan Agustus ini juga merupakan Bulan yang spesial karena sudah 65 tahun LAN berdiri mewarnai jatuh bangunnya pemerintah Republik Indonesia.

Untuk itu sebagai ASN, kita perlu kembali memaknai arti dari merdeka maupun api sejarah yang perlu diteruskan dari para pahlawan dan para pendiri bangsa. Berdasarkan KBBI merdeka memiliki 3 makna Pertama, merdeka memiliki makna  bebas dari belenggu ataupun penjajahan. Makna kedua adalah tidak terkena, atau lepas dari berbagai tuntutan. Dan makna ketiga dari merdeka ialah tidak terikat, tidak bergantung pada pihak atau orang tertentu, dan leluasa.

Atas dasar makna merdeka tersebut maka ASN perlu kembali belajar tentang makna kemerdekaan bagi ASN, khususnya kemerdekaan dalam rangka mewujudkan ASN sebagai perekat dan pemersatu bangsa.

 

Mewujudkan ASN yang Inklusif

Beberapa tahun terakhir kita melihat bersama bahwa nilai-nilai tenggang rasa ini mulai berkurang dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Untuk menjadi inklusif tidak hanya berprilaku toleransi saja, karena toleransi jika ditempatkan pada posisi yang tidak tepat pun akan menjadi sebuah penghambat kemajuan. Contohnya toleransi terhadap prilaku koruptif, contoh lainya simbolisme toleransi, dimana toleransi ini hanya sebagai jargon untuk “memukul” pihak yang berbeda pendapat atau pandangan.

Dengan demikian maka selain toleransi, perlu juga untuk menanamkan sikap tenggang rasa dalam mewujudkan inklusif. Tenggang rasa memiliki arti sebagai sikap yang menghargai dan menghormati orang lain tanpa pandang bulu dalam kehidupan bermasyarakat. Inilah persoalannya di era sekarang sungguh mudah masyarakat kita untuk meninggalkan prilaku tenggan rasa, dan acapkali ini pun terjadi di lingkungan kerja ASN seperti atasan tidak menghargai bawahannya dan bawahannya tidak menghormati atasannya (atau kalau pun tidak berani, sikap tidak menghormati atasan ditunjukan dibelakang atasan itu sendiri).

Oleh karena itu ASN harus kembali belajar untuk merdeka, merdeka dari hambatan – hambatan untuk berkinerja secara optimal sehingga pelayanan yang diberikan dapat inklusif dan BER-AKHLAK serta bangga melayani bangsa.

ASN Belajar Merdeka

Jika Lembaga Administrasi Negara memunculkan jargo ASN Merdeka Belajar, maka ASN pun pertama – pertama perlu belajar merdeka. Apa saja yang perlu dipelajari untuk dapat menjadi ASN yang Merdeka dan menjadi ASN yang mampu menjalankan kinerjanya dengan baik.

Pertama, ASN perlu membangun sikap mandiri untuk menentukan cita-cita dan harapannya selam berkarir menjadi ASN. Sikap memiliki manfaat dalam memupuk tanggung jawab, meningkatkan keterampilan, memecahkan masalah, mengambil keputusan, berpikir kreatif, berpikir kritis, percaya diri yang kuat, dan menjadi guru bagi dirinya sendiri.

Kedua, ASN perlu inklusif dalam memberikan pelayanan dengan mengedepankan rasa tenggang rasa. Sehingga dapat memunculkan penghormatan terhadap pihak-pihak yang mendapatkan pelayanan.

Ketiga, perlu menguatkan kembali semangat sila ketiga yaitu Persatuan Indonesia, dimana ASN memiliki peran sebagai perekat dan pemersatu bangsa. Hal ini dilakukan untuk mengurangi keterbelahan dan perpecahan di masyarakat, karena jika kita melihat sejarah bahwa bangs akita dijajah karena politik adu domba.

Paling tidak 3 hal tersebut yang menjadi upaya kita sebagai ASN untuk dapat belajar memaknai kembali kemerdekaan, utamanya dengan membangun sikap mandiri, inklusif dengan diiringi sikap tenggang rasa dan kembali merajut persatuan Indonesia.

- Guruh Muamar Khadafi -

 
LOGIN PEGAWAI