Artikel
Riset Kehumasan dan Keberlangsungan Organisasi
Kamis, 28 Juli 2022 | 12:35:07 WIB - Jumlah Dilihat: 1146
 
 

Oleh : Indra Risni Utami
Pranata Humas Ahli Pertama di Puslatbang PKASN

Di era keterbukaan informasi seperti sekarang ini tantangan Humas sangatlah besar. Berbicara tentang peran Humas,semakin banyak perusahaan besar maupun instansi pemerintah yang membutuhkan sosok yang dapat mencitrakan organisasinya senantiasa baik di mata publik. Namun disisi lain sesuai perkembangan zaman, bukan saatnya lagi Humas hanya melakukan tugas sebagai corong, sebagai pengeras suara  apalagi juru bicara yang menampilkan wajah baik organisasi. Permasalahan dan isu-isu hangat yang terjadi saat ini menuntut Humas memiliki kemampuan lebih guna meningkatkan reputasi, baik untuk organisasi maupun dirinya sendiri.
Sesuai dengan tuntutan tersebut, Humas Pemerintah juga harus mampu memiliki kompetensi melakukan penelitian atau kajian. Sebagai contoh peran Humas di internal organisasi. Humas memiliki peran sebagai penghubung antara indvidu-individu dan antara unit-unit di organisasinya. Humas harus mampu menciptakan suasana komunikasi yang efektif dan harmonis dalam rangka mendukung kinerja organisasi mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Ketika organisasi mengalami krisis internal yang menyebabkan menurunnya tingkat efisiensi dan efektifitas kinerjanya, maka Humas harus dapat melakukan kajian audit komunikasi. Audit komunikasi diperlukan untuk menghasilkan rekomendasi-rekomendasi tentang perbaikan yang perlu dilakukan berdasarkan hasil analisis ilmiah. Jadi, jika seandainya terdapat suatu permasalahan dalam organisasi maka harus dirumuskan sebuah solusi. Inti dari audit komunikasi adalah analisis dan solusi. Hasilnya bukan sekedar solusi tetapi dapat juga berupa tindakan yang harus dilakukan oleh manajemen terhadap pengelolaan sumber daya manusia.
Selain sebagai penghubung di internal organisasi Humas juga bertugas sebagai mediator antara organisasi dengan publik. Contohnya dalam situasi politik di negeri kita yang saat ini masih memanas dan nyaris tak kunjung reda, tak sedikit publik terjebak pada informasi-informasi yang sifatnya provokatif atau terlebih informasi hoax. Situasi politik yang kurang menguntungkan tersebut menjadikan wibawa pemerintah menurun dan kepercayaan publik pada pemerintah mulai luntur. Untuk itu Humas perlu meneliti atau melakukan kajian mengenai pola-pola strategis dalam menangkal informasi negatif sekaligus mendongkrak nama baik pemerintah di mata publik.
Dalam rangka melakukan pengembangan peran tersebut, Humas Pemerintah perlu melakukan kegiatan-kegiatan penelitian dan pengembangan. Apakah itu penelitian dan pengembangan bidang kehumasan sesuai dengan profesinya atau penelitian dan pengembangan bidang lain khususnya pada isu- isu yang sedang menguak ke permukaan.
Dalam hal pelaksanaan riset audit komunikasi terdapat metode- metode yang dapat digunakan, diantaranya adalah survei dengan kuesioner, wawancara tatap muka, teknik analisa jaringan, pengalaman komunikasi, catatan harian komunikasi, observasi, dan analisa isi. Metode audit yang paling efektif adalah melakukan survey dengan kuisioner dan wawancara yang mendalam secara kualitatif. Tahapan untuk audit komunikasi ini dilakukan dengan pencarian fakta, analisis dan menuangkannya dalam bentuk evaluasi dan rekomendasi.
Lain hal nya dalam mengendalikan citra positif organisasi di mata publik, hal ini dapat dilakukan melalui riset terkait strategi apa yang diperlukan untuk memperoleh hasil hubungan yang baik antara organisasi dengan publik internal dan eksternal. Banyak sekali pendekatan-pendekatan yang dapat digunakan untuk meningkatkan citra organisasi di hadapan publik dengan melakukan serangkaian kegiatan positif seperti acara khusus, pertemuan kelembagaan, pertemuan forum diskusi, manajemen intranet-media, buletin internal serta serangkaian kegiatan eksternal, seperti sponsor, media gathering, kunjungan perusahaan, penampilan website perusahaan, pameran, dan seminar. Hal ini perlu dikaji lebih lanjut terkait mana pendekatan yang akan digunakan yang harus disesuaikan dengan sumberdaya organisasi yang ada.

Daya analitik seorang Humas juga sangat diperlukan dalam rangka   mengasah    kepekaan    terhadap isu-isu yang sedang berkembang. Humas harus dapat memilki kemampuan untuk mempertajam dan mengembangkan substansi dari sebuah informasi sehingga dapat disajikan kepada publik  secara  komprehensif.  Karakter-karakter  seorang  Pranata Humas yang informatif, proaktif, fleksibel, luwes serta kekinian merupakan modal utama untuk membangun komunikasi di lingkungan internal maupun eksernal organisasinya.
Humas yang mampu melakukan penelitian dan pengembangan secara profesional akan mampu menarik benang merah dari setiap permasalahan yang ada dan merumuskan solusi-solusi terbaiknya. Pada akhirnya peran Humas secara optimal dapat berkembang bukan hanya sekedar menjadi corong informasi organisasi, melainkan juga dapat tampil bekontribusi substantif. Humas dapat menyikapi segala persoalan dengan berpijak pada kajian untuk kepentingan internal organisasi maupun masyarakat.(IR)

 

 
LOGIN PEGAWAI