Artikel
Gangguan Pola Tidur Dan Therapi Spiritual
Selasa, 27 Juli 2021 | 05:56:12 WIB - Jumlah Dilihat: 1515
 
 

Oleh : Kezia Larasati Suparno
Perawat Mahir Puslatbang PKASN

Pandemi Covid-19 yang sudah hampir 2 tahun ini menyapa kehidupan kita, membuat dunia menjadi gempar oleh mahluk tak kasat mata tapi mampu menganggu & melumpuhkan tatanan kehidupan yang sudah terbentuk baik itu secara individu, kelompok dan masyarakat umumnya, yang sudah tentu memunculkan berbagai masalah seperti  masalah kesehatan, pendidikan, sosial, ekonomi, politik,beragama dan masalah lainnya. Sejak kasus pertama infeksi virus corona penyebab Covid-19 muncul di Wuhan pada desember 2019 dan ditemukan di Indonesia pada pada awal Maret 2020, dengan cepatnya menyebar dan menginfeksi kesemua provinsi yang ada di Indonesia, membuat hampir semua masyarakat dunia termasuk indonesai menjadi waswas menghadapinya, karena angka kesakitan dan kematian yang begitu tinggi serta efek yang ditimbulkan dari pandemi ini, banyak orang kehilangan mata pencaharian, jumlah pengangguran meningkat, ekonomi terpuruk, harus kehilangan orang yang disayangi karena terpapar covid, kehilangan kebebasan dan dibatasi pergerakannya guna menekan penyebaran virus dengan tujuan supaya wabah ini segera berakhir, namun segala upaya yang sudah dilakukan mulai dari melakuan Tatanan Kehidupan Baru dengan istilah New Normal dengan penerapan protokol kesehatan mulai dari 3M, 5M, 6M belum juga memberikan titik terang kapan pandemi ini akan berakhir.

Perubahan tatanan kehidupan dimasa pandemi dan jumlah kasus yang terus melonjak setiap harinya membuat tingkat kecemasan pada individu semakin tinggi yang akhirnya menimbulkan rasa takut untuk menghadapi serta menjalani aktivitas kesehariannya, melanjutkan kehidupan karena Ketidakjelasan akan keberlangsungan kehidupan yang normal dan layak. Rasa Cemas dan takut yang berkepanjangan ini membuat orang menjadi terjaga dan terus berfikir, dan ini tentunya akan mempengaruhi pola kebiasaan istirahat termasuk pola tidurnya, apabila kondisi ini dibiarkan dan berlangsung terus menerus maka akan  mempengaruhi kesehatan dari setiap individu, karena akan menurunkan sistem imunitas sehingga mudah terpapar covid 19. Dimasa pandemi ini sangat diperlukan Kualitas tidur yang baik guna memulihkan kondisi tubuh yang lelah karena aktivitas seharian, tapi tidak jarang juga banyak orang memiliki masalah dalam hal istirahat terutama tidur, seperti salah satu contoh ditemui pada fasilitas kesehatan pada praktek mandiri keperawatan tingkat kunjungan individu dengan keluhan gangguan tidur di masa pademi meningkat 30% dengan keluhan yang beragam mulai dari keluhan yang dirasakan seperti tidak bisa tidur selama beberapa hari, keinginan untuk tidur namun mata sulit terpejam, walaupun mata tertutup namun indra pendengaran masih mendengarkan suara suara sekitar, dan kekhawatiran akan  jika individu itu tidak bisa tidur. Keluhan sulit tidur ini banyak ditemui khususnya pada individu yang dekat dengan covid-19, baik itu individu yang terkonfirmasi, kontak erat dengan kasus terkonfirmasi, atau pun individu yang merasakan langsung dapak dari pandemi ini.

Merujuk pada teori kebutuhan dasar manusia menurut Abraham Maslow bahwa setiap masing masing individu untuk bisa mepertahankan kehidupannya secara sehat dan seimbang, memiliki kebutuhan yang wajib dipenuhi baik secara fisiologi maupu psikologi, dan dalam konsep Hierarki Kebutuhan Maslow, tidur termasuk kedalam salah satu kebutuhan paling dasar yaitu kebutuhan Fisilogi,dan kebutuhan istirahat tidur itu sejajar dengan kebutuhan makan dan minum dan kebutuhan fisiologis lainnya yang mutlak harus dipenuhi  pada setiap individu, dan apabila kebutuhan ini tidak terpenuhi maka akan sulit untuk individu mencapai kualitas hidup dan potensi diri sepenuhnya secara baik dan optimal.
Tidur adalah suatu keadaan dimana terjadi perubaahan status kesadaran dari kondisi sadar menjadi tidak sadar, dimana terjadi penurunan atau hilangnnya persepsi dan reaksi individu terhadap lingkungan, kedaan penuh ketenangan tanpa kegiatan dan merupakan urutan siklus yang terjadi secara berulang,dan dapat dibangunkan kembali dengan stimulus dan sensori yang cukup. Pada saat tubuh beristirahat tidur, terjadi proses biokimiawi yang sangat mempengaruhi sinstesa protein guna mensuport sistem kekebalan tubuh. Untuk mendukung terjadinya proses biokimia yang baik dibutuhkan kualitas tidur yang baik ditandai dengan tidur yang tenang, merasa segar pada saat terbangun dipagi hari dan merasa semangat untuk melakukan aktivitas sehari sehari, namun individu dengan gangguan pola tidur ini tidak bisa merasakan kualitas tidur yang baik.  Gangguan pola tidur merupakan gangguan kualitas dan kuantitas waktu tidur akibat faktor eksternal (SDKI PPNI, 2019), dengan tanda dan gejala yang muncul berupa keluhan mulai dari skala ringan sampai berat (1-5):

1.    Mengeluh sulit tidur                       
2.    Mengeluh sering terjaga
3.    Mengeluh tidak puas tidur
4.    Mengeluh pola tidur berubah
5.    Mengeluh istirahat tidak cukup

Gangguan pola tidur terjadi karena faktor ekternal dari individu salah satu adalah adanya hambatan lingkungan baik itu secara fisik(kelembaan, suhu, intesitas suara bising,pencahayaan dan aroma/bau) maupun secara psikologis dalam hal ini adalah situasi pandemi yang berakibat terhadap peningkatan status kecemasan dan ketakuan dr masing masing individu, dimana apabila tubuh ada dalam posisi cemas berlebih dan atau takut yang berlangsung lama akan memicu peningkatan dari hormon epineprin dan norepineprin ke dalam aliran darah, yang akan memberikan efek peningkatan frekuensi jantung, peningkatan tekanan darah, efek metabolik berupa meningkatkan kadar glukosa darah, dan respon PsikoFisiologi lainnya termasuk keadaan sulit tidur, serta pada kondisi kecemasan berlebih juga akan terjadi peningkatan hormol kortisol dalam darah yang berakibat pada penurunan sistem kekebalan tubuh/imunitas, dan apabila keadaan sulit tidur terus berlanjut maka akan berakibat buruk pada status kesehatan dari setiap individu dan dapat menimbulkan gangguan fisik keluhan seperti letih, kelelahan, pusing dan nyeri kepala dan bisa  memicu gangguan kesehatan atau penyakit lainnya.

Manusia sebagai mahkluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna dan mulia, diberikan kemampuan untuk mampu menyeimbangkan kehidupannya baik secara fisik maupun psikologis, Manusia sebagai makhluk biopsikososial yang unik mampu menerapkan sistem terbuka untuk saling berinteraksi dan mempunyai pengaruh timbal balik, serta selalu berusaha untuk mempertahankan keseimbangan hidupnya, keseimbangan yang dipertahankan oleh setiap individu untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya mampu menciptakan kondisi yang sehat dan seimbang.  Keyakinan atau system nilai individu berupa kemampuan merasakan makna dan tujuan hidup melalui hubungan diri, hubungan dengan orang lain, lingkungan dan kepercayaan akan Tuhan adalah konsep dari spiritualitas.

Spiritualitas memberikan individu energi yang dibutuhkan untuk menemukan diri mereka, spritualitas menjadi sumber kekuatan internal yang sangat besar dalam diri setiap individu untuk beradaptasi dengan situasi yang sulit dan untuk memelihara kesehatan yang optimal. Dibutuhkan suatu usaha untuk mampu mengindetifikasi, agar dapat memunculkan peningkatan perasaan seimbang dan terhubung dengan kekuatan yang lebih besar, serta mengimplementasikan dalam kehidupannya sehingga individu mampu memaknai tentang filosofi hidup, tujuan, kekuatan, dan harapan dalam hidup serta filosofi tentang sehat atau sakit,dalam berbagai macam kondisi dan keadaan. Dukungan therapi spiritual mampu mengeluarkan individu dari situasi yang membuat pikiran dan perasaan tidak nyaman, cemas, takut yang berakibat pada keadaan sulit tidur sehingga dapat memunculkan keadaan yang sehat baik secara jasmani, rohani, sosial dan spiritual.

A.    Dukungan spritual dengan menghadirkan Loving Kindness
Menghadirkan hati yang penuh dengan cinta kasih, menjadi lebih mencintai, peduli dengan diri sendiri dan juga lingkungan di sekitarnya. menyadari “kehadiran atau keberadaan” diri sendiri sebagai bagian dari alam semesta dan belajar untuk mencintai semuanya dengan cinta kasih yang datang dari ketulusan hati, rasa cinta yg sudah Tuhan berikan dan dititipkan dalam hati manusia, biarkan hati yang berbicara sehingga akan menciptaan suasana positif dan semangat, memotivasi individu untuk berbuat kebaikan dalam situasi apapun, sehingga memancarakan Energi positif ke dalam diri dan lingkungan sekitar, terus memotivasi diri dan menerima bahwa semua yang terjadi merupakan ketetapan Pencipta sebagai bentuk dari Cinta Tuhan kepada umatnya, dan membalasNya dengan cinta kasih  pada semua kondisi baik rasa sakit, kecewa, cemas, takut dan kondisi ketidak beruntungan dengan jiwa yang sehat untuk terus berusaha dan berikhtiar untuk keluar dalam situasi tersebut.

B.    Dukungan spritual dengan menghadirkan Gratitude/Bersyukur  
Bersyukur atas semua nikmat dan ketetapan hidup yg sudah diberikan dalam semua kondisi baik senang maupun sedih, sehat maupun sakit, memunculkan rasa berterimaksih yang menghadirkan kebahagian dalam kenyamanaan dan bisa memotivasi untuk memunculkan sikap tampil apa adanya, memberi manfaat dan kedamaian bagi diri sendiri untuk kemudian menularkan perasaan itu kepada lingkungan sekitar.

C.    Dukungan spritual dengan menghadirkan Surrender/Kepasrahan
Kekuatan tersebar di jagad raya beserta isinya ini ada pada kebesaran Sang Pencipta Tuhan semesta alam Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Tuhan lah yang memiliki segalanya dan mampu membuat segala sesuatu yang mustahil menjadi nyata adanya., Tuhan yang mengijinkan segala seuatu yang baik dan buruk terjadi atas individu.  Ditengah ketidakberdayaan individu sebagai umat manusia Tuhan begitu sangat menyayangi dan mengasihi umatNya.
Dalam situasi sesulit apapun dimana individu merasa tidak mampu melewatinya yakinlah ada Kekuatan Besar yang mampu menyelesaikan keadaan yang sulit, dengan sepenuhnya individu menyerahkan seluruh keinginan dan harapannya Kepada Allah SWT tanpa perpanjang dengan berangan angan. Tuhan adalah pemberi segalanya, memotivasi diri untuk terus merayu Tuhan dengan doa-doa agar ketenangan,kebahagiaan dan  kesembuhan menjadi lebih cepat, karena yang Tuhan inginkan setiap individu dekat dengan Tuhan dan mengingat kembali bawa individu itu adalah hamba Tuhan. Antibodi akan meningkat dengang optimal pada saat kita pasrah dan ikhtiar. Tuhan yang punya otoritas pada diri setiap individu dengan iktiar yang sudah dibuat oleh individu. Kepasarahan melaumpaui segala keterbatasan diri dari semua usaha terbaik yang sudah dilakukan oleh masing masing individu, biarkan Tuhan bekerja dan menentukan sesuai dengan kewenanganNya.

D.    Dukungan spritual dengan menghadirkan Word Healing
Peribahasa mengatakan “Mulutmu Harimaumu”. Kata-kata sudah jadi bagian dari hidup dan selalu diucapkan pada saat berbicara.  Banyak penelitan yang menyebutkan kata-kata memiliki kekuatan yang mempengaruhi kondisi seseorang dan sesuatu hal. Berfikir sebelum berucap karena setiap perkataan yang diucapkan adalah Doa. Pengaruh kata-kata yang diucapkan mampu mencerminkan labeling dari individu. Kata-kata negatif yang terucap akan mempengaruhi emosi dan perilaku yang buruk pada individu. Kata-kata yang positif, sugesti yang positif akan meningkatkan adrenalin untuk menyembuhkan. Berkata dan berpikir positif bukan berarti mengabaikan situasi yang kurang menyenangkan, melainkan lebih kearah menghadapi ketidaknyamanan dengan cara yang lebih positif dan produktif. Langkah awal agar bisa berpikir positif adalah dengan berbicara pada diri sendiri, yakinkan diri bahwa semua akan berjalan dengan baik. Perintahkan alam bawah sadar untuk meminta agar bisa tidur, yakin dan ucapkan “malam ini saya tidur dengan nyenyak dan besok pagi bangun dalam kondisi yang sehat dan bugar”. Hilangkan kata kata negatif keluar dari ucapan kita “Jangan jangan tidak bisa tidur”

E.    Dukungan spritual dengan menghadirkan Kekuatan doa
Keajaiban dan  kekuatan doa. Doa adalah bentuk komunikasi yang paling mesra dan intim bagi mereka yang penuh dengan pengharapan. Doa dapat menjadi bentuk ketaatan manusia kepada Sang Pencipta, dan doa adalah kekuatan yang mampu menghadirkan Tuhan dalam kehidupan, mengingatkan bahwa manusia adalah ciptaan Tuhan yang sempurna.
Memanjatkan doa dengan penuh pengharapan dan keikhlasan serta keyakinan bahwa Tuhan akan mengabulkannya,  berdoa agar semua usaha yang sudah dilakukan mendapatkan Ridho dari Allah SWT. Berdoa untuk menerima apapun keadaan yang sedang terjadi, memohon kesembuhan karena yang memberikan sakit dan menyembuhkan adalah Tuhan, minta kepada Tuhan untuk mengilangkan rasa cemas, kawatir dan ketakutan. Berdoa meminta agar bisa tidur dan bangun dengan segar kembali, Berdoa Kepada Allah agar Pandemi ini berakhir.

F.    Dukungan spritual dengan menghadirkan Forgivenees
Ketika individu menyadari dan merasakan ada sesuatu yang membuat individu kecewa, sakit hati, menyesal, marah, terluka atas semua keadaan yang terjadi,dan menyadari perasaan itu hanya membawa individu tersebut pada situasi yang sulit dan sangat merugikan, dan hanya menghadarikan energi yang negatif pada diri individu, memaafkan dan melupakan adalah tindakan yang tepat untuk meningkatkan motivasi untuk berbuat baik dan berdamai dengan keadaan. Tentunya tidak mudah tapi yakin memaafkan adalah tindakan yang mulia dan merupakan kemenangan yang terbaik dari pengedalian diri.

Istirahat tidur adalah satu kebutuhan yang harus individu penuhi, karena dengan tidur yang cukup dan optimal tubuh kita akan memperoleh manfaat yang luar biasa untuk bisa menjalani hari hari dengan penuh semangat, tidur yang optimal akan membuat tubuh kita bugar,mengadirkan kebagiaan, ketenangan, dan imunitas meningkat untuk menangkal Covid-19. Gangguan Pola tidur akan berakibat buruk bagi kesehatan dan dukungan spirtual adalah therapy yang bisa membantu individu untuk memotivasi diri mendapatkan keseimbangan dalam hidup, karena sehat merupakan keadaan yang tidak hanya terbebas dari sakit penyakit, kecacatan akan tetapi juga meliputi kesempurnaan seluruh aspek kehidupan manusia secara fisik, emosi, sosial dan spiritual.  

 

 
LOGIN PEGAWAI