Artikel
Protokol Kesehatan dalam Ibadah
Jumat, 11 Desember 2020 | 11:11:34 WIB - Jumlah Dilihat: 502
 
 

Sumber foto: https://katadata.co.id

Oleh : Maman Suparman

 

         Kegiatan ibadah di kantor menjadi berubah untuk menjaga penyebaran virus corona. Ajakan pemerintah kepada seluruh masyarakat termasuk perkantoran untuk menerapkan protokol kesehatan kian gencar. Puslatbang PKASN LAN merupakan kantor pemerintah yang menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Semua kegiatan perkantoran di Puslatbang PKASN LAN dilakukan protokol kesehatan sebagaimana mestinya dengan mengikuti kebijakan pemerintah pusat. Gedung-gedung yang berada di Puslatbang PKASN LAN secara rutin dilakukan penyemprotan, disiapkan selalu tempat cuci tangan dengan sabun dan hand sanityzer di beberapa titik untuk menjaga penyebaran virus corona di kalangan pegawai. Sebelum masuk kantor penjaga keamanan memeriksa suhu tubuh semua pegawai dan tamu yang hadir. Jika suhu tubuhnya baik maka pegawai atau tamu tersebut dapat melanjutkan aktivitasnya di Puslatbang PKASN LAN, namun jika suhu tubuhnya diatas ketentuan maka akan ditindaklanjuti dengan pemeriksaan kesehatan atau diminta untuk kembali pulang.

            Penerapan protokol kesehatan pun dilakukan di tempat ibadah Masjid Ulul Albab Puslatbang PKASN LAN. Pada masa pandemi ini aktivitas ibadah benar-benar dibatasi dalam rangka memutus mata rantai penyebaran virus corona. Tempat cuci tangan disiapkan di luar, meski sekarang sudah tidak ada lagi karena dipindahkan ke tempat yang lebih penting, namun sabun-sabun untuk mencuci tangan disiapkan pada tempat wudhu baik pria maupun wanita.  Pengaturan tempat sholat pun dilakukan perubahan untuk mencegah penularan, pertama dibuatkan jaga jarak antar jamaah dengan ditandai garis batas jarak sekitar 100 meter ke kiri dan ke kanan jama’ah yang lain, kemudian dilakukan pengepelan secara rutin menggunakan cairan antiseptik. Cairan antiseptik ini sangat penting mengingat lantai masjid digunakan untuk sujud pada saat sholat.

         Aktivitas masjid lainnya yang mengikuti aturan protokol kesehatan adalah pengajian. Pengajian rutin harian dan bulanan yang biasa dilaksanakan, sementara waktu ditiadakan namun dilaksanakan melalui zoom. Hal ini dikarenakan untuk membatasi jama’ah yang berasal dari luar kantor. Shalat jumat pun dilaksanakan dengan imam dan khotib dari Puslatbang PKASN LAN untuk mengurangi atau membatasi masuknya orang dari luar kantor. Pelaksanaan shalat jumat diikuti oleh jamaah yang tidak banyak karena pegawai Puslatbang PKASN LAN menerapkan sistem kerja WFH dan WFO otomatis tidak semua pegawai berada di kantor pada hari Jumat seperti biasanya. Belum lagi jamaah yang berasal dari para peserta diklat dan asesmen yang sebelum masa pandemi turut memeriahkan suasana ibadah di masjid Ulul Albaab.

            Pelaksanaan protokol kesehatan di masjid Ulul Albaab Puslatbang PKASN LAN sangat baik ditrerapkan hal ini untuk membantu pencegahan penularan virus corona yang semakin hari semakin mengalami peningkatan. Masjid Ulul Albaab harus menjadi bagian dari semangat pemerintah melawan corona. Dengan meningkatkan kualitas ibadah yang lebih baik dan istiqomah menerapkan protokol kesehatan, insyaAllah ikhtiar mencegah virus corona akan mendapatkan hasil. Bersama seluruh jama’ah bahu membahu dengan kuat menerapkan standar protokol kesehatan di masjid, maka Masjid Ulul Albaab menjadi tempat yang nyaman untuk melakukan ibadah.

            Sebagai masukan untuk penerapan protokol kesehatan, diharapkan ada pengecekan suhu tubuh oleh petugas keamanan sehingga jamaah yang masuk masjid dapat diketahui kondisinya. Walaupun pengecekan suhu tubuh sudah dilakukan di gerbang masuk Puslatbang PKASN LAN ada baiknya Masjid Ulul Albaab menyediakan thermo gun untuk pengecekan suhu tubuh. Selanjutnya adalah ketersediaan hand sanityzer untuk lebih memperketat kebersihan jamaah. Ada jamaah yang melakukan wudhu di masjid namun ada jamaah yang sudah berwudhu sebelum ke masjid sehingga alangkah lebih baiknya disiapkan hand sanityzer di pintu masuk seperti pada awal-awal merebaknya virus corona.

            Hal lain yang menjadi kelemahan protokol keehatan di masjid adalah penggunaan masker. Jamaah sering menganggap bahwa berada di masjid sudah merasa aman. Padahal penggunaan masker sangat penting untuk pencegahan droplet dari jamah lainnya. Untuk itu diharapkan kesadaran seluruh jamaah agar tetap menerapkan protokol kesehatan dengan mencuci tangan. Menjaga jarak dan menggunakan masker di masjid. Tidak ada cita-cita yang tercapai tanpa ikhtiar yang maksimal, setelah itu bertwakal kepada Allah SWT. Dengan ikhtiar yang sungguh-sungguh melawan, mencegah, memutus mata rantai penyebaran virus corona dengan menerapkan protokol kesehatan, insyaAllah virus corona segara hilang dari muka bumi dan manusia dapat kembali beraktivitas dengan normal seperti sebelumnya.

            Menjaga kesehatan sudah menjadi kewajiban bagi umat Islam. Kewajiban mandi, berwudhu, bersiwak, puasa dan lainnya adalah ibadah-ibadah yang memiliki nilai tambah untuk menjaga kesehatan. Sebagian penerapan protokol pencegahan penyebaran virus corona berkaitan erat dengan kebiasaan seorang muslim dalam menjaga kesehatan. Sering mencuci tangan sudah lama diterapkan oleh umat islam dengan berwudhu minimal 5 x sehari. Namun sebagian penerapan protokol kesehatan pun menjadikan ibadah tidak sebagaimana mestinya seperti menjaga jarak. Dalam melaksanakan sholat berjama’ah, hendaknya merapatkan shaf sesuai yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW, namun dengan adanya covid-19 ini shalat berjamaah menjadi berjarak tidak sebagaimana mestinya. Semoga virus corona bisa segara berlalu sehingga ibadah-ibadah dapat dijalankan sebagaimana syariat yang telah ditetapkan. 

 
LOGIN PEGAWAI