Artikel
Upaya memutus mata rantai penyebaran covid-19 di Puslatbang PKASN LAN
Senin, 10 Agustus 2020 | 04:02:42 WIB - Jumlah Dilihat: 2038
 
 

Sejak kehadirannya pada Bulan Maret lalu, covid-19 terus menjadi topik utama hampir di setiap harian berita berbagai media. Media televisi, radio, internet, medsos maupun media cetak seolah tak ingin ketinggalan untuk memberitakan apa dan bagaimana perkembangan covid-19 dari waktu ke waktu, terlebih dampak covid-19 yang teramat sangat luar biasa pada seluruh aspek kehidupan manusia dengan penyebarannya yang belum mereda hingga saat ini, khususnya di Indonesia. Penyebaran covid-19 masih menunjukan peningkatan hingga mencapai 2.000an setiap harinya, diiringi angka sembuh dan kematian yang ter-update.

Memasuki era kebiasaan baru, masyarakat di seluruh pelosok Indonesia mau tak mau melakukan adaptasi baik secara individu maupun massive. Himbauan, hingga perintah menerapkan protokol kesehatan tidak henti-hentinya disuarakan pemerintah melalui pihak-pihak berwenang, meski ada saja masyarakat yang sering lupa atau abai terhadap seruan tersebut. Seruan untuk menggunakan masker, mencuci tangan atau menjaga jarak tiada lain adalah harapan yang begitu mendalam terhadap meredanya virus corona, meski ada sebagian kalangan yang mengatakan bahwa virus ini tidak akan hilang melainkan manusianya yang harus mengantisipasi keberadaan virus ini. Seiring situasi yang belum menguntungkan ini, para ahli, organisasi serta perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang kesehatan terus melakukan upaya untuk menemukan penangkal atau vaksin untuk menghalau virus mematikan tersebut.

Sehubungan pandemi yang terus melonjak, Indonesia termasuk negara yang paling getol mengusahakan keberadaan vaksin ini. Prospek vaksin virus corona atau Covid-19 menjadi hal yang ditunggu-tunggu semua orang di seluruh negara, menyusul makin luasnya pandemi Covid-19 secara global. Pasalnya, berbagai upaya seperti physical distancing maupun karantina wilayah atau lockdown nyatanya hanya memperlambat penyebaran virus, bukan mencegahnya. Perusahaan farmasi milik negara yakni Bio Farma yang berlokasi di Bandung adalah salah satu perusahaan yang berupaya sekuat tenaga untuk mengembangkan vaksin tersebut. Meski secara ilmiah pengembangan vaksin memerlukan waktu 10 hingga 15 tahun, namun dalam rangka mencegah penyebaran virus ini, pihak Bio Farma terus melakukan pengembangan.

Elemen pemerintah lainnya berjibaku melakukan pencegahan terhadap virus corona dengan berbagai pendekatan sesuai otoritasnya. Mulai dari kepolisian, TNI, Satpol PP, Dinas Pemadam Kebakaran dan instansi lainnya yang acap kali menggelar kegiatan untuk membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya menerapkan protokol kesehatan. Dengan kata lain, hampir seluruh organisasi baik pemerintah atau swasta disibukkan untuk menangani penyebaran virus yang tengah viral ini. Dengan berbagai keterbatasan tentunya, masing-masing berupaya sekuat tenaga menjaga keberlangsungan habitatnya dan mendukung upaya bersama yang dilakukan pemerintah. Hingga tak sedikit perusahaan-perusahaan yang harus gulung tikar akibat virus corona yang berdampak pada meningkatnya jumlah pengangguran hingga mencapai 15.000.000 orang di Indonesia.

Sungguh sebuah situasi yang membutuhkan kekuatan bukan saja fisik namun juga mental yang luar biasa. Memasuki era kebiasaan baru akibat corona, setiap organisasi dituntut mampu melindungi para pegawainya. Meski kegiatan sudah mulai berjalan normal, kesehatan dan keselamatan para pegawainya adalah menjadi prioritas utama. Dalam upaya memutus mata rantai penyebaran virus corona sekaligus juga membangun kesehatan para pegawainya. Memasuki era adaptasi kebiasaan baru, Puslatbang PKASN LAN terus melakukan berbagai penyesuaian dalam pelaksanaan kegiatan, seperti pemberlakuan piket dengan sistem Work from Office (WfO) dan Work from Home (WfH). Diberlakukannya aturan-aturan yang mengacu kepada kebijakan penanganan covid-19 secara nasional. Himbauan demi himbauan terus-menerus dilakukan oleh pihak manajemen demi menjaga keselamatan dan kesehatan bersama. Melalui berbagai media yang ada, Puslatbang PKASN LAN terus mengingatkan para pegawainya agar disiplin menerapkan protokol kesehatan baik di lingkungan kerja dan dimanapun berada.

Dengan merebaknya cluster-cluster baru covid-19 di lingkungan perkantoran, Puslatbang PKASN LAN semakin meningkatkan kewaspadaan atau kehati-hatian. Kegiatan-kegiatan kebersihan dan kesehatan lingkungan kantor terus ditingkatkan. Ruang-ruang kerja dan fasilitas yang ada di Puslatbang PKASN LAN secara rutin dilakukan penyemprotan desinfektan. Pada beberapa titik telah disediakan sarana cuci tangan sesuai protokol kesehatan, termasuk lay out-lay out untuk berinteraksi pegawai telah dilakukan penyesuaian berdasarkan pendekatan penanganan covid-19. Setiap orang yang datang ke Puslatbang diwajibkan untuk melakukan pengecekan suhu tubuh dan cuci tangan. Para pegawai yang mengalami gangguan kesehatan agar melaporkan kepada atasannya untuk mendapatkan treatment yang tepat. Kegiatan yang melibatkan banyak orang, dilakukan secara daring terlebih jika kegiatan tersebut diikuti oleh pihak eksternal.

Satu hal, yang menjadi keistimewaan Puslatbang PKASN LAN yang barangkali tidak dimiliki kantor-kantor lain adalah Puslatbang PKASN LAN merupakan perkantoran dengan lahan yang cukup luas, dengan dukungan lingkungan yang nyaman dan asri. Keberadaan Puslatbang PKASN LAN di kaki Gunung Manglayang merupakan anugerah terbesar sekaligus terindah dalam menyikapi terpaan pandemi. Udara yang sangat segar dengan banyak pepohonan yang mengitari merupakan modal terbesar untuk kesehatan para pegawainya. Lokasi yang jauh dari polusi dan hingar-bingar keramaian kota boleh jadi penangkal yang handal hadirnya virus corona. (bphumas2020)

 
LOGIN PEGAWAI