Artikel
Proses Coaching melalui Aplikasi Game
Selasa, 3 Desember 2019 | 12:56:01 WIB - Jumlah Dilihat: 1209
 
 

Proses Coaching melalui Aplikasi Game

Oleh : Yuyu Yuningsih

 

Puslatbang PKASN LAN sebagai salah satu lembaga yang memiliki core business di dunia pelatihan sudah semestinya selalu mengembangkan metode pembelajaran yang efektif dan efisien demi terwujudnya tujuan suatu pelatihan. Di era sekarang ini, para peserta pelatihan dituntut untuk berinovasi demi mewujudkan visi dan misi organisasi asal peserta. Dalam agenda visitasi inovasi peserta Diklatpim Tingkat III Angkatan ke-2 yang dilaksanakan ke Telkom Corporate University (TCU) pada tanggal 16 September 2019, TCU berbagi mengenai bagaimana perjalanan suatu inovasi terwujud. Salah satu hal menarik yang disampaikan yaitu tentang Integrated Learning Cycle (ILC) dalam proses menumbuhkembangkan inovasi.

Siklus ILC di PT. Telkom merupakan hasil penggabungan dari SECI Model dipadukan dengan Katalog Metode Pembelajaran BERSIN. SECI model merupakan model yang dikembangkan oleh Nonaka dan Takeuchi (1995) yang menggambarkan penciptaan dan penggunaan pengetahuan melalui interaksi antara masyarakat dan informasi.

Katalog Metode Pembelajaran BERSIN merupakan katalog komprehensif dari Deloitte mengenai metoda pembelajaran formal dan informal berdasarkan pengalaman dengan perusahaan terkemuka di seluruh dunia. Metoda pembelajaran formal diantaranya melalui instructor-led, virtual classroom, simulations dan e-learning. Metoda pembelajaran informal diantaranya melalui pencarian, buku dan artikel, video dan podcast, portal belajar, wikis, blogs dan forum, komunitas, jaringan sosial, direktori para ahli, coaching dan mentoring, dukungan kinerja, tanggapan pelanggan, penugasan, reviu dan rencana pengembangan.

ILC yang dikembangkan oleh PT. Telkom merupakan siklus belajar yang terintegrasi mulai dari (1) Self-Led Learning (belajar mandiri), (2) e-Learning (belajar secara online), (3) Classroom Learning (belajar di kelas), (4) Learning from Others (misalnya dengan mengerjakan proyek/tugas tertentu), (5) Dialogue (contoh : proses coaching dan mentoring) sampai dengan (6) Online Communities (proses sharing melalui komunitas tertentu). Melalui proses ILC inilah Telkom mengembangkan inovasi-inovasinya. Telkom mampu mengelola pengetahuan yang mereka miliki untuk dikembangkan menjadi suatu inovasi.

Secara garis besar, selama ini LAN telah melaksanakan ILC dalam proses penyelenggaraan diklat yang diharapkan dapat menumbuhkembangkan inovasi para peserta diklat. Inovasi terbaru yang dihasilkan dan disosialisasikan kepada para peserta Diklatpim Tingkat III Angkatan ke-2 adalah aplikasi untuk proses coaching antara atasan dan bawahan. Walaupun pada awalnya para peserta diklat mengenal istilah coaching antara coach dan peserta diklat pada saat penyusunan Rancangan Proyek Perubahan, namun setelah dilakukan diskusi, istilah coaching ini dapat disetarakan dengan proses pembinaan yang biasa dilakukan oleh atasan di instansi masing-masing.

Aplikasi ini disebut COMIC yang merupakan singkatan dari Coaching Gamification. Aplikasi ini baru diluncurkan sekitar bulan Juni 2019 dan dapat diunduh secara gratis melalui playstore. COMIC dikembangkan dengan semangat menjadikan budaya coaching menjadi perilaku dan menjadi budaya organisasi di PT. Telkom. COMIC merupakan aplikasi interaktif yang melibatkan coachee, coach dan super coach dengan menggunakan metode permainan/game agar lebih menarik. Proses pembinaan tidak lagi dilakukan secara face to face melainkan melalui sistem aplikasi ini. Coachee dapat mengumpulkan poin yang nantinya ditukarkan dengan rewards tertentu seperti voucher pulsa, voucher belanja, tiket bioskop, gadget, maupun rewards lain yang bukan berbentuk materi, seperti tanda/ciri sebagai talent di sistem kepegawaian.  Punishment juga dapat diterapkan oleh para coach dengan melakukan pengurangan poin bagi para coachee yang dianggap tidak berkinerja sesuai dengan harapan/target. Aplikasi ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi pegawai untuk berkinerja lebih baik lagi dan terbukanya kesempatan memperoleh penghargaan dan pengakuan.

Melalui aplikasi ini, para pegawai memiliki kontrol dan akan memiliki target kerjanya masing-masing sesuai kesepakatan pada saat proses coaching. Aplikasi ini juga dapat memonitor pencapaian target kinerja per bulan. Selain itu, aura kompetisi akan terbangun secara alami sehingga pada akhirnya akan meningkatkan kinerja organisasi. Indikator keberhasilan pembinaan ini terjadi pada saat pembinaan yang dilakukan menghasilkan feedback/follow up/kesimpulan dari komunikasi yang dibangun antara atasan dan bawahan. Seyogyanya sistem pembinaan seperti ini juga dapat dibangun di LAN pada umumnya dan di Puslatbang PKASN pada khususnya agar kinerja organisasi lebih meningkat lagi. (YY2019)

 
LOGIN PEGAWAI