Artikel
Dibalik Pembuatan Video 8 Area Perubahan Reformasi Birokrasi “Iteung dan Kabayan”
Selasa, 3 Desember 2019 | 12:48:48 WIB - Jumlah Dilihat: 985
 
 

Dibalik Pembuatan Video 8 Area Perubahan Reformasi Birokrasi

“Iteung dan Kabayan”

Oleh : Indra Risni Utami

Siang itu saya membaca pesan di salah satu WAG kantor dan cukup terkejut dengan tugas yang akan diberikan. Untuk mendukung aksi nyata Reformasi Birokrasi di lingkungan kantor saya harus berperan sebagai Nyi Iteung, sosok gadis cantik dalam cerita sunda yang jadi idaman The Legend, Kang Kabayan. Kaget, lucu, bakal malu atau malu-maluin, ingin menolak dan sempat bingung harus melakukan apa, adalah perasaan yang bercampur saat menerima info untuk melakukan tugas berperan sebagai Nyi Iteung. Bagaimana tidak, saat ini di kantor sudah banyak pegawai baru yang lebih muda, lebih cantik, lebih langsing dan banyak gadis juga yang rasanya lebih pas memerankan Nyi Iteung daripada saya. Pemeran si Kabayan pun tidak jauh-jauh dari rekan kerja tim kehumasan, ialah Budi Permana yang sudah tidak asing lagi bermain segala peran demi suksesi acara Puslatbang PKASN LAN.

            Awal menerima tugas ini terpikir juga harus bisa berperan benar-benar mirip Nyi Iteung seperti yang ada dalam film-film si Kabayan di berbagai versi. Belum lagi sosok Nyi iteung yang berparas cantik, ayu dan langsingnya itu yang membuat saya tidak percaya diri. Namun entahlah, saya terima dan jalani saja tugas peran ini. Dengan persiapan yang serba mendadak dan seadanya, harus mengikuti beberapa shooting adegan. Tak terbayangkan juga bahwa peran Nyi Iteung adalah pemeran utama bersama Kang kabayan dalam pembuatan video Reformasi Birokrasi ini. So, sebagai pemeran utama tentu lebih banyak tampil dari pemeran lainnya, ya ampyuunnn..

            Di sela-sela tugas kantor lainnya, hampir 10 sampai 11 adegan shooting harus saya jalani dengan Kang kabayan beserta pemeran lainnya. Dengan penampilan Nyi Iteung yang sundanis, pakaian yang saya gunakan harus menyesuaikan, meski jauh dari kata mirip Nyi Iteung, hihi .. setelah menjalani shooting, ternyata satu adegan bisa menghabiskan waktu 1 hingga 2 jam. Membuat satu adegan yang diinginkan, bisa berulang-ulang hingga 5 sampai 7 kali take shoot. Maklum lah amatiran tralala. Untuk mendapatkan adegan sesuai arahan sutradara, dibutuhkan kesabaran tingkat dewa. Belum lagi dukungan property yang serba mendadak dan seadanya. Untung saja sutradaranya sekaliber Hanung Bramantyo dan program video pendukung sudah sekelas Hollywood, alhasil video Kabayan dan Nyi Iteung yang digarap dalam waktu singkat tersebut, luar biasa keren dan banyak mendapatkan apresiasi. Tapi sebenarnya, menurut saya sebagai pemeran Nyi Iteung, yang keren bukanlah kami sebagai pemeran utama, melainkan sosok dibalik editing videonya yang warbiyasahh .. 

            Yang tidak kalah keren juga adalah para pemeran adegan dalam video ini yang tampil super maksimal, mulai dari Kepala Puslatbang PKASN, Ketua Program RB, Kabagmin dan pemeran lainnya di setiap area perubahan yang berusaha sekuat tenaga memberikan adegan terbaik untuk mendukung suksesnya pembuatan video Reformasi birokrasi bercerita kabayan dan Nyi Iteung. Tak pernah terbayangkan sebelumnya, bahwa mulai dari mimik, gaya bicara, nada bicara yang harus setengah berteriak (maklum microphone yang belum sensitif, hihi ..) gerakan, posisi badan, sampai kepada penampilan diarahkan untuk mendukung pada pengambilan gambar yang mendekati sempurna. Dengan mesin kamera video yang terbatas dan hanya satu unit, maka pengambilan gambar dari berbagai angle, dilakukan berulang dengan memindahkan handycam dari satu titik ke titik yang lainnya. Wahhh .. pastinya sebuah pengalaman shooting-shootingan yang luar biasa ..

Lebih kurang 4 hari melakukan shooting ini dan hasilnya luar biasa, video editing untuk cerita Kabayan RB Puslatbang PKASN LAN ini ternyata benar-benar amazing. Perasaan saya mengikuti shooting ini biasa-biasa saja alias bukan profesional, bahkan cenderung minimal dan tanpa bakat, namun melihat hasil video dengan sentuhan edit maksimal serta efek yang canggih, menurut saya video cerita RB Puslatbang PKASN LAN versi Kabayan dan Nyi Iteung cukup membuat saya bangga. Belajar dari pengalaman pembuatan video reformasi birokrasi ini, saya semakin yakin bahwa Puslatbang PKASN memiliki segudang ide-ide, semangat, kreativitas dan warna. Jadi makin percaya diri saja bahwa Puslatbang PKASN sesungguhnya memiliki SDM yang mampu mendukung program-program pemerintah khususnya yang berkaitan dengan tugas dan fungsi Lembaga Administrasi Negara. Tinggal bagaimana me-manage SDM-SDM unggul ini dalam menjadikan LAN sebagai institusi andal berkelas dunia.   

            Yang menarik dari tugas peran ini adalah semakin membuka wawasan saya pada proses Reformasi Birokrasi  di Puslatbang PKASN dengan 8 area perubahannya. Saya menjadi lumayan tahu, area-area perubahan yang telah dilakukan oleh tim RB Puslatbang PKASN. Dengan audio visual pada sebuah materi, menjadikan materi tersebut mudah dicerna, diingat dan dipahami oleh khalayak. Apalagi pemahaman publik terhadap reformasi birokrasi yang sudah bertahun-tahun itu, masih juga belum sepenuhnya utuh. Entah karena kurang sosialisasi, entah karena progress RB yang belum terpublikasi atau memang belum berhasil mencapai tujuan, namun yang pasti dengan adanya improvisasi video Nyi Iteung dan Kabayan ini saya berharap Reformasi Birokrasi di lingkungan Puslatbang PKASN berjalan sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan dan sesuai harapan tentunya.

            Harapan akan kebermanfaatan Puslatbang PKASN bagi publik dalam pelayanan Pelatihan dan Pengembangan, kajian, inovasi serta pemetaan kompetensi yang lebih berkualitas, selalu lebih baik dari waktu ke waktu. Inti dari reformasi birokrasi adalah perubahan, bagaimana Puslatbang PKASN senantiasa melakukan berbagai upaya perubahan dalam pelaksanaan tugas-tugas dan fungsinya mengingat tantangan zaman selalu berkembang sedemikian pesat.  Akhir kata, mari kita dukung Reformasi Birokrasi di Puslatbang PKASN ini. Semangat Perubahan, Kita Bisa, Harus Bisa, Pasti Bisa!  (IRU2019)

 
LOGIN PEGAWAI