Berita
Pembukaan Diklat Revolusi Mental Untuk Pelayanan Publik
Rabu, 12 Juli 2017 | 07:38:19 WIB - Jumlah Dilihat: 494
 
 

Kepala PKP2A I LAN didampingi oleh Kepala Bidang Diklat Aparatur Secara Resmi Membuka Diklat Revolusi Mental Untuk Pelayanan Publik di Gedung Serba Guna PKP2A I LAN. Diklat ini diselenggarakan selama 4 hari Mulai 11-14 Juli 2017.

Revolusi Mental adalah Kunci Utama yang Akan Meningkatkan Dukungan Rakyat Terhadap Kebijakan Pemerintah, Sehingga Pada Akhirnya akan Menghasilkan Stabilitas yang Kuat dari Berbagai Bidang. Oleh karena itulah, Aparatur Sipil Negara Dituntut untuk Meningkatkan Kemampuan, Pengetahuan, untuk Dapat Lebih Menyerap Informasi Serta Meningkatkan Kapasitas Diri, agar Tercapai Pelayanan Publik yang Memuaskan dan Tidak Mempersulit Masyarakat.

Pada pembukaan Diklat Revolusi Mental untuk Pelayanan Publik, Kepala PKP2A I LAN mengharapkan peserta Diklat dapat melanjutkan aktivitas revolusi mental di tempat kerjanya. Hal-hal yang positif dapat dikembangkan, ditemukan, dan di-sharing-kan ke lingkungan sekitar. Dari awal disepakati bahwa Revolusi Mental adalah ‘virus’ yang bukan hanya untuk peserta diklat, tetapi harus disebarkan ke lingkungan sekitar.

Diklat Revolusi Mental diadakan berdasarkan pada Instruksi Presiden No 12 Tahun 2016 tentang Gerakan Nasional Revolusi Mental. Dengan tujuan memperbaiki dan membangun karakter bangsa Indonesia dalam melaksanakan revolusi mental, yang mengacu pada nilai-nilai integritas, etos kerja, dan gotong royong untuk membangun budaya bangsa yang modern, maju, makmur dan sejahtera berdasarkan Pancasila.

Sebagai penutup ceramah pembukaan Diklat Revolusi Mental, Kepala PKP2A I LAN memberikan data daya saing Indonesia dan data transparansi terkait dengan persepsi korupsi di kancah global. Secara eksternal, Indeks daya saing Indonesia terpuruk, jadi Indonesia itu tertinggi dari yang terburuk. Indonesia dengan Malaysia untuk indeks global kompetensi berada di urutan ke-41, sedangkan Malaysia di urutan ke-25. Jadi Indonesia masih berada jauh di bawah Malaysia. Data transparansi terkait dengan persepsi korupsi, Indonesia masih ada di bawah Ethiopia. Indonesia berada di urutan ke-114, dan Ethiopia berada di urutan ke-111.

Oleh karena itu, Revolusi Mental yang mengacu pada nilai-nilai integritas, etos kerja, dan gotong royong untuk membangun budaya bangsa yang bermartabat, modern, maju, makmur, dan sejahtera berdasarkan Pancasila, harus dimiliki ASN kita

 
LOGIN PEGAWAI