Berita
Saya Indonesia, Saya Pancasila
Jumat, 2 Juni 2017 | 08:29:44 WIB - Jumlah Dilihat: 731
 
 

Tepat Pukul 17.30, Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila Ke-72 Dilaksanakan di halaman kampus STIA LAN Bandung. Upacara yang dipimpin oleh DR. Joni Dawud, DEA dan diikuti oleh seluruh Pegawai PKP2A I LAN, STIA LAN Bandung serta Perwakilan Senat Mahasiswa berlangsung dengan khidmat. Berikut petikan Sambutan Presiden RI dalam Rangka Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2017

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa pada pagi hari ini kita dapat berkumpul menyelenggarakan Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila untuk yang pertama kalinya. Upacara ini meneguhkan komitmen  kita agar kita lebih mendalami, lebih menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila sebagai dasar bermasyarakat, sebagai dasar berbangsa, dan bernegara.
 
Pancasila merupakan hasil dari sebuah rangkaian proses, yaitu rumusan Pancasila tanggal 1 Juni 1945 yang dipidatokan lr. Sukarno, Piagam Jakarta tanggal  22 Juni 1945, dan rumusan final Pancasila tanggal 18 Agustus 1945.
 
Adalah jiwa besar para founding fathers kita, para ulama, para tokoh agama, dan para pejuang kemerdekaan dari seluruh Nusantara sehingga kita bisa membangun kesepakatan yang mempersatukan kita.
 
Harus diingat bahwa kodrat bangsa lndonesia adalah kodrat keberagaman. Takdir Tuhan untuk kita adalah keberagaman. Dari Sabang sampai Merauke adalah keberagaman. Dari Miangas sampai Rote adalah keberagaman. Berbagai etnis, berbagai bahasa lokal, berbagai adat istiadat, berbagai agama, kepercayaan, serta golongan bersatu padu membentuk lndonesia. ltulah Bhinneka tunggal ika kita, Indonesia.
 
Namun, kehidupan berbangsa dan bernegara kita selalu mengalami  tantangan. Kebinekaan kita selalu diuji. Ada pandangan dan tindakan yang selalu mengancamnya. Ada sikap tidak toleran yang mengusung ideologi lain selain Pancasila. Dan semua itu diperparah oleh penyalahgunaan media sosial, oleh berita bohong, oleh ujaran kebencian yang tidak sesuai dengan budaya bangsa kita.
 
Saudara-saudara sebangsa dan setanah air,
Kita harus belajar dari pengalaman buruk negara lain yang dihantui  oleh radikalisme dan konflik sosial,  yang dihantui oleh terorisme dan perang saudara. Dengan Pancasila dan Undang-Undnag Dasar 1945, dalam bingkai NKRI dan Bhinneka  Tunggal lka, kita bisa terhindar dari  masalah-masalah tersebut. Kita bisa hidup rukun dan bergotong royong untuk  memajukan negeri ini. Dengan Pancasila, lndonesia adalah rujukan masyarakat internasional untuk membangun kehidupan yang damai, yang adil, yang makmur di tengah kemajemukan dunia.
 
Oleh karena itu, saya mengajak peran aktif para ulama, para ustadz, para pendeta, para pastor, para bhiksu, para pedanda, para pendidik, para budayawan dan pelaku  seni, para pelaku media, dan jajaran pemerintahan, TNI dan Polri, serta seluruh komponen masyarakat untuk bersama-sama menjaga Pancasila. Pemahaman dan pengamalan Pancasila harus terus ditingkatkan.  Ceramah keagamaan dan materi pendidikan, fokus pemberitaan dan perdebatan di media sosial harus menjadi bagian dalam pendalaman  dan pengamalan Pancasila.
 
Komitmen pemerintah tidak perlu diragukan lagi. Banyak upaya yang telah dan terus dilakuan. Pengembangan pendidikan etika dan moral, serta berbagai program lainnya menjadi bagian integral dari pengamalan nilai-nilai Pancasila. Dalam rangkaian peringatan Hari Lahir Pancasila ini, saya telah menetapkan Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2017 tentan Unit Kerja Presiden untuk pembinaan ideologi Pancasila. Lembaga baru ini adalah kepanjangan tangan saya yang bersama seluruh komponen bangsa memperkuat pengamalan Pancasila yang menjadi bagian integral dari pembangunan ekonomi, sosial, politik, dan kebudayaan.
 
Saudara-saudara sebangs adan setanah air,
Tidak ada pilihan lain kecuali kita harus bahu membahu menggapai  cita-cita bangsa sesuai dengan Pancasila. Tidak ada pilihan lain kecuali seluruh anak bangsa harus menyatukan harus hati dan pikiran, mengerahkan waktu dan  tenaga untuk persatuan dan persaudaraan kita. Tidak ada pilihan  lain kecuali kita harus kembali ke jati diri kita sebagai bangsa yang santun yang berjiwa gotong royong dan  toleran. Tidak ada pilihan lain kecuali kita harus menjadikan lndonesia bangsa yang adil, bangsa yang makmur, dan bermartabat di mata internasional.
 
Kita harus waspada terhadap segala bentuk  pemahaman dan gerakan yang tidak sesuai dengan Pancasila.  Pemerintah pasti bertindak tegas terhadap organisasi  dan gerakan yang Anti-Pancasila, yang Anti-UUD 1945, yang Anti-NKRl, dan yang Anti-Bhinneka Tunggal Ika. Pemerintah pasti bertindak tegas paham dan gerakan komunisme yang jelas-jelas sudah dilarang di bumi lndonesia.
 
Sekali lagi, mari kita jaga perdamaian, kita jaga persatuan, dan kita jaga persaudaraan. Mari kita bersikap santun dan saling  menghormati, mari kita saling toleran dan saling bahu membahu, mari kita bergotong  royong demi kemajuan lndonesia.
 
Selamat Hari Lahir Pancasila. Kita lndonesia, Kita Pancasila. Semua Anda lndonesia, semua Anda Pancasila. Saya lndonesia, saya Pancasila.

 
LOGIN PEGAWAI