Berita
Kantorku Surgaku
Selasa, 10 Januari 2017 | 09:00:59 WIB - Jumlah Dilihat: 1030
 
 

Pada hari senin tanggal 9 Januari 2017 pukul 11.00 WIB mengawali tahun 2017,  PKP2A I LAN  kembali mengadakan kegiatan pengajian  rutin bulanan yang diikuti oleh seluruh elemen di PKP2A I LAN yaitu Pegawai PNS, Tim Keamanan, Tim Kebersihan, Tim Teknisi Tim Front Office, Tim Taman dan siswa-siswi SMK  yang mengikuti praktek kerja lapangan.

Pengajian di awali dengan pembacaan ayat suci alquran oleh Abdul salah seorang pegawai kebersihan di PKP2A I LAN, di lanjutkan dengan sambutan dari Kepala PKP2A I LAN Hari Nugraha, dan Tausiyah diisi oleh Ustadz Dedi Haryadi. Lc.

Tema pengajian bulanan adalah KANTORKU SURGAKU, dengan tema tersebut di harapkan setiap pegawai atau individu menjadikan kantornya sebagai tempat bekerja seperti sepenggal taman firdaus atau bekerja ibarat bermain – main di taman firdaus.

Menurut dedi haryadi, era sekarang umat islam masuk kepada era generasi lebay. Mengapa dikatakan lebay, umat islam sering kali menggunakan gadget untuk hal – hal lebay yang cenderung tidak berguna bahkan mudarot, sebagai contoh sholat sambil selfy ngaji sambil selfi, zikir sambil selfy hingga rukun umroh yang empat menjadi enam di tambah dua yakni dengan rukun selfy dan groupy. Manusia sepanjang hidupnya lebih banyak menghabiskan waktu untuk bekerja. Jika umur manusia di rata – rata mencapai usia maksimum  65 tahun, maka Menurutnya bekerja menghabiskan waktu hingga separuh dari usia tersebut. Bekerja bisa menghabiskan waktu selama 25 tahun dari usia manusia tersebut. Sisanya dipergunakan untuk tidur, atau istirahat, beribadah kepada Alloh (sholat), dan selebihnya digunakan untuk hal- hal lain. Seperti selfy dan grupy. Untuk kebutuhan tidur saja manusia hampir menghabiskan waktu selama 17 tahun, untuk sholat manusia memerlukan waktu 6 tahun dan unstuk selfy dan groupy saja bisa mengahbiskan waktu 2 tahun sepanjang hidupnya

Merujuk kepada tema tausiyah yakni kantorku surgaku terdapat dua hal yang berbeda namun sebenarnya sangatlah berkaitan. Jika membayangkan surga sudah pasti umat islam membayangkan tentang hal – hal yang menyenangkan, membahagiakan, abadi,  bertemu Alloh dan hal – hal lain menjadi dambaan setiap umat islam sebagai balasan atas amalannya di dunia. Namun ketika membayangkan atau berpikir tentang kantor maka hal – hal yang muncul dalam benak manusia adalah sesuatu yang bersifat negative seperti rutinitas yang membelenggu, stress, korupsi, malas- malasan dan sebagainya. Pada kesempatan tausiyah ini ustadz Dedi mengajak jamaah PKP2A I LAN menjadikan kantor tempat bekerja menjadi surga. Mengapa, karena seperti yang telah diuraikan sebelumnya bahwa peluang untuk masuk surga adalah dengan bekerja, karena bekerja hampir menghabiskan separuh waktu hidup manusia. Bagaimana dengan bekal 25 tahun tersebut menjadi modal utama seseorang memasuki surga. Alasan pertama adalah dengan bekerja yang sungguh – sungguh karena Alloh berarti ia telah menyiapkan surga. alasan kedua dengan bekerja yang sungguh – sungguh ia telah mempersiapkan  keuangan yang baik. Mari kita lihat, seseorang yang bekerja dengan sungguh – sungguh menyatukan hati dan raganya di kantor tersebut maka ia akan menghasilkan output kerja yang baik. Jika berkinerja baik maka kariernya akan berjalan mulus. Jika kariernya berjalan mulus maka ia akan dengan mudah mendapatkan prestasi. Jika ia berprestasi maka ia akan mendapatkan penghargaan. Jika ia mendapatkan penghargaan maka sudah barang tentu rejekinya akan mengalir dengan baik oleh karena itu pastaslah jika di katakan umat islam yang bekerja dengan sungguh – sungguh berarti ia sedang merencanakan keuangan yang baik.

Lalu bagaimana jika seorang muslim yang bekerja tidak sungguh-sungguh antara hati dan raganya tidak pernah menyatu, secara kasat mata raganya berada di kantor namun hatinya pergi entah dimana. Pekerjaannya bermals-malasan, tidur dan mengeluh. Apapun yang ia kerjakan senantiasa terlambat, buruk dan bermasalah, orang tersebut jauh dari keberkahan, kariernya tidak berjalan dengan mulus, rejeki yang Alloh berikan melalui gaji dan sebagainya selalu dianggap kurang, maka hal demikian dapat disimpulkan bahwa orang yang bekerja tidak sungguh – sungguh berarti ia sedang merencanakan keuangan yang buruk.

Alloh SWT berfirman, “Lainsyakartum laadzidanakum walainkafartum inna adzabi lasyadid” yang artinya Barang siapa bersyukur kepadaKu, maka akan kutambahkan kepadanya nikmatKu, dana barang siapa kufur atas nikmatKu sesungguhnya azabKu sangatlah pedih”

BP/SKR/10/Jan/2017

 
LOGIN PEGAWAI