Survei Bank Dunia dalam World Government Effectiveness 2015 masih mencatat bahwa Indonesia masih menghadapi tantangan dalam kualitas pelayanan publik, independensi birokrasi dari politik serta kualitas kebijakan publik. Selain itu, evaluasi tujuan pembangunan milenium 2015 mengungkap bahwa Indonesia harus berjuang dalam ketiga tantangan besar pembangunan yakni pengentasan kemiskinan, pengurangan kematian ibu dan anak serta kebijakan akses pendidikan. Maka itu, business as usual tak lagi relevan tatkala pemerintah perlu melaksanakan akselerasi kinerja demi menghadapi tantangan yang kian meningkat. Inovasi adalah kebutuhan mutlak di sektor publik. Inovasi dalam sejumlah studi telah membuktikan hasilnya dalam peningkatan kepercayaan publik dan pencapaian pembangunan di Indonesia (Pratiwi, 2016).

Lembaga Administrasi Negara melalui bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara, Pusat Kajian dan Pendidikan dan Pelatihan Aparatur I LAN,sejak 2015 telah melaksanakan fasilitasi laboratorium inovasi yang bekerjasama dengan kabupaten Garut. Laboratorium Inovasi 2016 dengan lokus di Kabupaten Garut ini bertujuan untuk menstimulasi instansi pemerintah daerah dalam menganalisis masalah yang mereka hadapi dan menemukan solusi inovatifnya melalui pendekatan partisipatif.

78 inovasi telah dihasilkan dari kegiatan ini. Beberapa inovasi yang telah dirasakan antara lain penanggulangan anemia melalui kemitraan dengan sekolah, penggratisan PBB melalui pembukaan tabungan BPR kerjasama kecamatan, pembayaran PBB dari sampah, sms gateway perizinan, dan lain-lain. Inovasi tersebut bukanlah inisiasi final, ke depannya banyak inovasi akan dikembangkan apalagi Garut menghadapi tantangan pemotongan DAU dan pemulihan pasca bencana banjir di akhir Oktober 2016 lalu. Maka itu, inovasi adalah proses berkelanjutan dan hanya bisa sukses melalui kolaborasi, dari aparatur, oleh aparatur dan untuk masyarakat.

Semoga!